Hari ini guru nyajinya datang. Bu Ade namanya. Keluaran pondok di kampungnya, Garut. Bagus, lantang, dan tartil betul bacaannya. Juga hafal. Selepas ngaji, Bang Brengos ikut menyimak apa kata guru ngaji itu.
*
Sekitar jam 8 suara suara motor Mas Jamus terdengar. Tukang sayur keliling. Para ibu di kompleks perumahan pinggir kota itu menjadi langganannya. Tapi hari ini Mak Jumilah hanya melambaikan tangan. Sambil berseru, "Senin. . . . . !"
Bang Brengos muncul, dan menambahkan, "Tanggal tua. . . . . !" seraya tertawa lepas.
Mas Jamus mengacungkan jempolnya. Ia paham. Kata 'senin' tak lain hari untuk puasa sunah, kata 'tanggal tua' untuk ungkapan belanjanya hari lain saja.
Bang Brengos meneruskan aktivitas keagamaan melalui Youtube. Menyimak ceramah agama tentang hikmah Isra' mi'raj Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (Semoga Allah SWT memberikan sholawat dan salam kepadanya).
Pandemi Covid-19 belum reda. Pak Ustad memulai ceramahnya dengan nasihat.
Jaga sendiri-sendiri kesehatan kita untuk kemaslahatan hidup di dunia. Bersamaan dengan itu kejar sendiri-sendiri pula amal-ibadah terbaik, salat terutama, demi keselamatan akhirat. Perintah salat sangat istimewa, sebab disampaikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Isra' Mi'raj.Â
Sepasang suami-isteri sepuh itu terus mengasah diri untuk menjadi lebih baik. dan istiqomah dalam kebaikan.
Begitulah. Membiasakan diri, itu kata kuncinya. Juga dalam beragama. Membiasakan hal baik itu wajib. Terlebih bila disertai iman dan takwa. Agar diperoleh pula kebaikan pada akhirnya. Insyaa Allah. ***
Sekemirung, 28 Februari 2022/27 Rajab 1443
Sugiyanto Hadi