Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rutinitas Pagi Sepasang Suami-Isteri Sepuh dan Isra' Mi'raj

28 Februari 2022   09:52 Diperbarui: 28 Februari 2022   10:01 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image caption - ilustrasi Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT dalam semalam - jateng.tribunnews.com

Hari ini guru nyajinya datang. Bu Ade namanya. Keluaran pondok di kampungnya, Garut. Bagus, lantang, dan tartil betul bacaannya. Juga hafal. Selepas ngaji, Bang Brengos ikut menyimak apa kata guru ngaji itu.

*

Sekitar jam 8 suara suara motor Mas Jamus terdengar. Tukang sayur keliling. Para ibu di kompleks perumahan pinggir kota itu menjadi langganannya. Tapi hari ini Mak Jumilah hanya melambaikan tangan. Sambil berseru, "Senin. . . . . !"

Bang Brengos muncul, dan menambahkan, "Tanggal tua. . . . . !" seraya tertawa lepas.

Mas Jamus mengacungkan jempolnya. Ia paham. Kata 'senin' tak lain hari untuk puasa sunah, kata 'tanggal tua' untuk ungkapan belanjanya hari lain saja.

Bang Brengos meneruskan aktivitas keagamaan melalui Youtube. Menyimak ceramah agama tentang hikmah Isra' mi'raj Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (Semoga Allah SWT memberikan sholawat dan salam kepadanya).

Pandemi Covid-19 belum reda. Pak Ustad memulai ceramahnya dengan nasihat.

Jaga sendiri-sendiri kesehatan kita untuk kemaslahatan hidup di dunia. Bersamaan dengan itu kejar sendiri-sendiri pula amal-ibadah terbaik, salat terutama, demi keselamatan akhirat. Perintah salat sangat istimewa, sebab disampaikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Isra' Mi'raj. 

Sepasang suami-isteri sepuh itu terus mengasah diri untuk menjadi lebih baik. dan istiqomah dalam kebaikan.

Begitulah. Membiasakan diri, itu kata kuncinya. Juga dalam beragama. Membiasakan hal baik itu wajib. Terlebih bila disertai iman dan takwa. Agar diperoleh pula kebaikan pada akhirnya. Insyaa Allah. ***

Sekemirung, 28 Februari 2022/27 Rajab 1443
Sugiyanto Hadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun