*
Enam bulan kemudian Markadut, alias Badut, alias Kadut, mengumumkan sesuatu tentang dirinya. Ia bulat memutuskan akan menikahi 4 perempuan sekaligus.
Terguncang siapapun yang mendengar itu. Heboh, geger, dan riuh suasana warga kota. Sebab selama ini tak ada pinangan yang diterima. Kapan ia mencari dan mendapatkan pilihannya?
"Sudah gila mungkin si Kadut itu. . .!" komentar seorang Mak Comblang geram.
"Ternyata aku tidak termasuk dalam kriterianya. . . . .!"ujar seorang gadis cantik yang menjadi ketua umum perkumpulan cewek cakep penyuka Markadut. Mereka melongo mendapati siapa yang menjadi pilihan lelaki ganteng itu.
Markadut memilih tiga perempuan tua dan seorang lagi muda. Seorang perawan tua, seorang janda tua, seorang perempuan cacat fisik, dan satu lagi si Mak Comblang gigih, Tante Valina.
Pernikahan sederhana dilakukan sebulan kemudian. Akad nikah dengan undangan terbatas. Cenderung sembunyi-sembunyi. Tapi peristiwa itu sendiri sudah bikin heboh. Juru warta media online dan media sosial justru yang lebih banyak datang meski tanpa diundang.
*
Tiga bulan setelah pernikahan, pada pagi buta, Markadut pergi diam-diam. Ia mengenakan pakaian terjelek yang dimiliknya. Sendirian ke luar rumah. Menuntun sepeda butut. Di ujung jalan aspal ia duduk di sadel, dan mengayuh pedal sepeda pelan-pelan.
Keempat isteri tahu betul rencana itu. Tapi tak hendak mencegah, atau memintanya kembali. Tidak melapor polisi. Markadut dibiarkan raib.
Kabar yang beredar menyebutkan, Markadut sudahi rata semua hartanya. Keempat isteri pun sudah diajari cara mengelolanya. Tak bersisa barang sedikit pun. Markadut sudah cermat memilih mereka.Jujur danpekerja keras, itulah laar-belakang isteri-isterinya. Mereka pun bersedia memenuhi keinginan Markadut. Â Bahkan mereka pun suka berderma atas nama Markadut