*
Berpuasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah (yang memenuhi syarat untuk melaksanakannya). Menurut Imam Ghazali, ada tingkat-tingkat kualitas pelaksanakan puasa. Dari mulai puasanyaorang awam, puasanya orang-orang khusus (istimewa), hingga puasanya orang-orang sangat khusus (sangat istimewa).
Yang membedakan ada pada pantang, atau menahan diri, selama menjalani puasa. Â Bagi si awam, puasanya hanya menahan lapar, haus, dan syahwat, serta hal-hal yang membatalkan puasa. Pahalanya pun sedikit, sering malah tidak berpahala. Adapun puasanya orang khusus diambah lagi dengan berpuasa indera dan anggota badan dari berbuat maksiat. Mata, telinga, mulut, juga kaki, tangan, dan segenap anggota badan.
Tingkatan ketiga, puasanya orang-oang sangat khusus (para nabi, shiddiqin, dan muqarrabin). Selain menahan haus,lapar dan syahwat serta anggota tubuh, puasa ini menahan hati dari keraguan mengenai hal-hal keakhiratan. Tidak lagi memikirkan urusan dunia, dan menjaga diri dari berpikir selain Allah SWT.
Untuk mencapai tingkat ketiga, bagi penulis, sangat tidak mungkin. Kalau boleh pada tingkatan ke dua pun sudah sangat baik.
*
Untuk doa, sangat banyak jumlahnya. Khusus doa-doa selama Ramadan, ada 2 doa tak boleh ketinggalan. Pertama, doa niat sahur/berpuasa Ramadan. Kedua, doa berbuka puasa. Sejak kecil kedua doa itu hafal di luar kepala. Khusus untuk doa niat berpuasa biasanya dilafalkan setelah salat tarawih berjamaah di masjid.
Nah, itu saja. Sudah dekat tenggat. Harus buru-buru, cari gambarnya dulu. Terima kasih bila sudi singgah dan memberi apresiasi. Wallahu a'lam. ***
Sekemirung, 28 April 2021/16 Ramadan 1442
Sugiyanto Hadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H