Setelah rombongan lewat, sepeda motor Serda M Yusuf kembali dijalankan.Rupanya ada beberapa moge yang tertinggal dan berusaha mengejar. Sepeda motor perajurit TNI itu dianggap menghalangi, rombongan moge memperlihatkan sifat arogan.
Karena perilaku itu kedua prajurit TNI mengejar, dan mencoba memberitahu sikap mereka yang tidak dianggap tidak sopan. Namun, tindakan itu memicu percekcokan hingga berlanjut pada pengeroyokan rombongan pengendara moge pada kedua prajurit TNI.
Sikap arogan itu tentu bukan tanpa sebab. Mungkin mereka terlalu percaya diri sebagai warga kehormatan sehingga boleh berlaku sesuka-hati. Â
Pemberitaan lain menyebutkan, padahal ada petugas polisi di tempat kejadian yang berusaha mencegah aksi pengeroyokan. Tetapi mereka tidak menghiraukannya. Dengan kata lain, bukan hanya Prajurit TNI yang tidak dipedulikan, tetapi juga Polisi.
Sejauh ini sudah empat orang dijadikan tersangka. Mereka adalah  tahan inisial MS (49) dan B (18). Siang tadi diberitakan bertambah dua tersangka lagi, yaitu HS alias A (48) dan JAD alias D (26).
Selain meras hebat karena moge mahal yang mereka miliki, adakah hal lain? Â Misal, karena ada orang kuat di belakang mereka?
*
Dan benar saja, pemberitaan media mutakhir menyebutkan ada sosok mantan petinggi TNI di belakang mereka. Adalah Letjen (Purn) Djamari Chaniago yang berada di belakang konvoi pengendara motor gede dari Bandung itu. Ia tak lain mantan Kepala Staf Umum TNI, dan menjabat pada periode 2000-2004.
Djamari Chaniago menjadi ketua Klub Moge Harley Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi yang ugal-ugalan dan berulah di Bukittinggi itu.
Sementara itu, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad, Letnan Jenderal Dodik Wijanarko menyatakan tidak akan berat sebelah. Kedua prajurit Komando Distrik Milik 0304/Agam yang jadi korban pengeroyokan, yaitu Serda M Yusuf dan Serda Mistari, akan diperiksa.
*