Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urat Leher Tersayat Benang Layang-Layang, Nyawa Pun Melayang

13 Juni 2020   09:47 Diperbarui: 13 Juni 2020   09:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lokasi korban tersangkut benang gelasan layang-layang di solo - www.solopos.com

Maka lindungi leher kita baik-baik. Lindungi dari benang layang-layang, dari pisau dapur, dan terlebih dari ban tronton. Kecelakaan dan tindak kriminal --dengan kesengajaan maupun tidak- dapat mencederai leher. Akibatnya sangat fatal: luka parah, lalu tewas.

Hikmah dari 3 peristiwa tragis di atas yaitu mengenai kehati-hatian kewaspadaan, dan berpikir-bersikap dan bertindak penuh perhitungan. Itu pun bila masih memungkinkan. Sebab hampir setiap kejadian berlangsung mengagetkan dan tak terduga. Sisa benang layangan putus bisa menjadi alat pembunuh. Bahkan pisau dapur di tangan anak durhana yang tega menggorok leher ibunya sendiri. Juga kekejaman jalan raya karena ulah dan kesalahan manusia.

Kesehatan dan keamanan leher sungguh rawan dari kecelakaan dan kejahatan. leher menjadi bagian sangat rawan terancam dari waktu ke waktu.

*

Itu saja. Virus Corona memang mematikan, tetapi keamanan leher tak kalah penting diperhatikan.  Maka hati-hati, jangan sampai hal buruk terjadi. Wallahu a'lam. ***

Cibaduyut, 13 Juni 2020

 Tengok juga tulisan menarik yang lain:

puisi-kata-paling-ranum

cerpen-kisah-kodok-hijau-puteri-raja-dan-kutukan

di-bandung-3-pasar-ditutup-4-pedagang-tertular-dan-viral-ungkapan-jangan-tertipu

kopi-dalgona-mang-rohan-mari-ikut-antri-di-kedainya

tantangan-posting-foto-wisuda-najwa-shihab-bikin-ernest-prakasa-bingung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun