"Hamil?"
Dal tertawa meledak-ledak, terguling-guling, dan tanpa sadar masuk ke dalam selokan di sisi tenda dapur umum. Giliran orang lain yang tertawa tak henti-henti. Dal meringis, dan kembali tertawa.
*
Keesokan harinya Barko kembali memancing Dal untuk tertawa. Maka ia pun mulai bercerita.
"Ada tiga remaja biikin lelucon sadis. . ."
"Ada, ya, lelucon sadis?"
"Ada. yang mereka lucu mereka sendiri. Yang bikin ulah itu. Sementara orang lain geram. . ."
"Cerita apa itu?"
"TIga pemuda usil yang bikin paket sembako tetapi diisi sampah dan batu.
Korban mereka pun lapor ke Polisi. Mereka tidak suka di-prank seperti itu. Terlebih mereka adalah waria alias wanita tapi pria. Bisa dibayangkan betapa hebohnya memreka. . . . . !"
Sampai di situ Dal tak mampu menahan rasa tertawanya. Ia berputar-putar menirukan lagak para waria berebut paket sembako. Lalu berpantomim memperlihatkan rasa kecewa dan marah setelah membuka paket sembako itu.