Cara melaksanakan salat tarawih cepat di atas, bukan hanya karena wabah Covid-19, tetapi memang sudah menjadi kebiasaan mereka. Karena kondisi yang ada sekarang mereka mempercepat lagi. Makin ekspres, mungkin kalau mengadopsi istilah kantor pos zaman dulu menjadi kilat khusus.
Berbagai hal sudah dipenuhi oleh jamaah. Sebelum salat ruangan disemprot disinfektan, selain itu jamaah mengenakan masker, jarak berdiri antar jamaah juga tidak rapat seperti biasanya. Memang yang kurang tuma'ninah (tenang/berhenti beberapa saat). Jangankan kekhusukan, sekadar menarik nafas panjang pun rasanya tidak sempat. Lanjut terus, bergerak cepat-cepat, seperti orang balapan lari.
Tulisan ini tidak untuk memperdebatkannya. Mereka bukan awam, melainkan jamaah sebuah pondok pesantren. Bila kita tidak setuju dengan cara super kilat itu tidak perlu mengikutinya. Lebih baik salat tarawih sendiri, kecuali terlanjur seperti saya dalam cerita di atas.
Nah, itu saja. Terima kasih sudah singgah dan menyimak hingga akhir. Lebih dan kurangnya mohon maaf. Wallahu a'lam. ***
Sekemirung, 27 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H