Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cuma 6 Menit, Salat Tarawih Berjamaah 23 Rakaat, Super Kilat

27 April 2020   13:06 Diperbarui: 27 April 2020   13:06 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salat tarawih super cepat di indramayu - cirebon.tribunnews.com

*

Untuk menggambarkan kecepatan salat tarawih di suatu masjid di Indramayu, ada sebuah unggahan di Youtube yang memperlihatkan hal itu. Pelaksanaannya pada Ramadan tahun lalu.

Salat tarawih kilat dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qur'aniyah desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Waktunya sekitar 7 menit.

Sebuah video diunggah di Youtube oleh Haris LAN pada Selasa, 7 Mei 2019 yang menampilkan jemaah sedang melaksanakan salat tarawih. Video itu viral, dan memunculkan berbagai tanggapan.

Pelaksanaan salat tarawih seperti itu bukan hanya pada satu atau dua tempat saja. melainkan pada sejumlah tempat, Bagi orang yang belum pernah berada pada satu tempat dengan mereka bahkan membayangkannya pun tentu tidak mudah. Tapi saya pernah "terjebak" berada di tengah-tengah mereka.

*

Beberapa tahun lalu saya berada di sebuah kawasan di Bandung Barat, sebuah perkampungan kecil. Masjidnya pun kecil, sedikit lebih besar dari musala.  Sebagai pendatang, saya berpikir pelaksanaan salat seperti biasa saja. Saya berhitung, daripada salat tarawih sendirian, lebih baik ikut berjamaah.

Pada salat Isya' berlangsung normal. Kecepatan gerakan dan bacaan normal. Tetapi sesudah tausiah pendek  dan dilanjutkan dengan salat tarawih, terasa suasananya menyerupai orang balapan lari.

Bukan hanya cepat, kilat, ekspres, atau sebutan apapun; tetapi balasan. Sesekali iman mendahului, lain kali jamaah memimpin di depan. Kecepatan bacaan salat pun bukan hanya satu nafas, tetapi mungkin setengah nafas. Dan begitulah saya ikut dengan terengah-engah.

Suasananya betul-betul riuh, suara takbir yang menandai perubahan gerakan salat bersahutan. Dua rakaat salam. Langsung cepat berdiri lagi, salam lagi, salam lagi. Lalu witir 3 rakaat, salam. Dan buru-buru bubar.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun