Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Corona Menjadikan Hidup Rasa Terpenjara

16 April 2020   22:40 Diperbarui: 16 April 2020   22:33 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjara kita bukan di ruang sempit. Tetapi masih cukup memadai, sebab semua kebutuhan sehari-hari relatif tersedia. Jelang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) aneka bahan makanan, bumbu dapur, dan keperluan dapur lainnya harus dipersiapkan Selain itu harus ada stok gas, sabun-pasta gigi-diterjen, dan berbagai keperluan lain.

Bagi kita yang tidak mampu, tunggu saja baksos dari Pemerintah. Mungkin ada juga bantuan dan donasi dari masyarakat sekeliling.

*

Demikianlah apa yang saya rasa dan pikirkan hari ini. Meski sekadar tinggal di rumah jangan sangka peran warga kecil. Biaya besar Pemerintah, kerugian besar dunia usaha, dan pengorbanan warga masyarakat akan sia-sia bila warga membandel.

Oleh karena itu betapapun terasa dipenjara, sikap bertahan dalam segenap kekurangan-kesulitan maupun ketidaknyamanan tak boleh kendur. Harapan kita, badai Covid-19 segera berlalu.

Semoga Allah Subhanahu Wa'Taala mengabulkan permintaan kita semua. Aamiin Ya Robbal Alamin. ***

Sekemirung, 16 April 2020

Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun