Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik "Cuci Tangan" ala Jokowi

28 Maret 2020   22:14 Diperbarui: 28 Maret 2020   23:28 3384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Cuci tangan yang terakhir seorang Jokowi tak lain terkait langsung dengan kondisi yang mengkhawatirkan seluruh dunia akibat saat ini. Berkecamuknya wabah yang disebabkan oleh ulah mahluk teramat mungil bernama virus Corona kelewat ganas.

Jokowi dan jajarannya, serta semua pihak terkait, menganjurkan cuci tangan. Itu satu bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran. Ada banyak anjuran lain yang harus dilakukan, diantaranya untuk mempertinggi ketahanan tubuh, mengurangi bahkan menyetop kontak sosial, menjaga jarak dengan orang lain, sekembali dari ke rumah segera mandi dan cuci pakaian yang baru saja dikenakan, di rumah saja selama masa inkubasi, dan banyak lagi.

Yang tertular sudah banyak, yang meninggal pun banyak. Tetapi yang sembuh juga tidak sedikit. Jadi antara kekhawatiran, ketakutan, dan harapan, timbul-tenggelam dalam perasaan dan pikiran kita. Mudah-mudahan usaha keras semua pihak untuk menghentikan wabah membuahkan hasil. Termasuk andil warga yang patuh untuk di rumah saja, segera mendapatkan hasil.

Itulah rupanya politik "cuci tangan" ala Jokowi yang tak perlu dibantah dan diragukan manfaatnya. Jangan berburuk sangka kalau tidak tahu pasti hal sebaliknya. Bahkan berbaik sangka sebenarnya lebih bermanfaat.

Otak kita terbatas untuk mampu memahami banyak hal, apalagi semua hal. Dan ihwal orang lain itu hanya Tuhan yang apa dan bagaimana yang sebenarnya. Di akhirat kelak semua orang harus melihat kalkulasi diri. Janganlah hari ini kita abai akan hal itu, apalagi coba menjadikannya candaan.

*

Mari kita biasakan cuci tangan pakai sabun bersih-bersih, mengikuti gaya berpolitik Pak Jokowi. Beliau bukan malaikat. Ia hanya mantan tukang kayu. Ibundanya pun orang sederhana, bukan orang berada, apalagi keturunan menak. Tapi pemikiran dan insting politik si kurus asli Solo itu tidak mudah diantisipasi oleh mereka yang rakus dan korup.

Terakhir, judul tulisan ini mestinya "Politik tukang kayu ala Jokowi". Judul dibuat begitu ide muncul. Kalau judul diubah maka logika tulisan pun harus diubah. Jadi biarlah sesekali menulis judul yang bikin pembaca penasaran.

Itu saja. Mohon maaf jika kurang berkenan. Salam sehat di rumah saja. Wassalam. ***

Cibaduyut, 28 Maret 2020 / 3 Sha'ban 1441 / 27 hari jelang Ramadan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun