Tindakan M. Barkati jelas menyulitkan berbagai pihak. Bukan hanya Wali Kota Samarinda, tetapi juga Kapolres, Dandim, Dinas Kesehatan setempat. Bahkan juga Gubernur Kaltim dan jajarannya, khususnya Kapolda Kaltim.
Harus dikemanakan kewibawaan Gubernur dan Kapolda bila tidak sanggup membatalkan acara itu? Dan bila kelak terbukti ada penularan virus Corona secara massal akibat kerumunan massa pada resepsi itu, bagaimana pembelaan mereka?
Satu-satunya cara untuk menghentikan resepsi yang dikhawatirkan menjadi ajang penularan virus Corona itu tak lain tidak datang, berhalangan, mangkir, dan tidak muncul di arena resepsi. Mungkin tiba-tiba Mendagri dan Kapolri memerintahkan ini-itu, lalu keduanya memerintahkan anak buah untuk melakukan hal yang sama, dan seterusnya.Â
*
Sekadar pertimbangan, mungkin saja Barkati dan keluarga besan sudah keluar biaya sangat banyak. Resepsi besar-besaran, meriah, dan sangat megah itu terlanjur menggunakan berbagai pendukung yang serba wah. Maka mengapa harus takut pada virus? Bertawakal saja kepada Allah.
Barkati dan besan, kedua mempelai, serta berbagai pihak tidak mau rugi. Sebab melalui wedding organizer semua telah dibayar lunas.Â
Padahal di negeri ini mungkin ribuan, puluhan ribu atau lebih, resepsi pernikahan selama Maret dan April dengan kesadaran sendiri dibatalkan, lebih tepatnya ditunda, seberapapun kerugian yang mereka alami.
Akad nikah tetap dilangsung sesuai rencana. Tetapi resepsi ditangguhnya sampai keadaan memungkinkan. Meskipun tentu saja hal itu tidak mudah. Sebab saat ini (sampai dengan sebelum wabah virus Corona merebak) persoalan sewa gedung dan berbagai keperluan lain yang representatif harus antri panjang.
*
Kalimantan Timur merupakan provinsi di luar Pulau Jawa yang jumlah kasus terpapar virus Coronanya terbesar, yaitu 9 kasus.
Ya, kita tunggu saja apa yang akan terjadi hari ini. Batal atau terus? Bila terus berlangsung banyakkah tamu yang hadir? Apakah Kapolres dan Kapolda menyempatkan hadir juga? Apakah para tamu kemudian sehat-sehat saja, dan tidak ada satu pun yang tertular virus Corona?