Waktu berjalan terus, dan masa berputar se arah jarum jam. Perasaan Pak Rus dengan statusnya sebagai kakek'pun tidak selalu sama.
Sementara itu Tio tampak semakin lucu. Balita itu terlalu ramah bila diajak ngobrol, selalu menyahuti dengan gumaman apa saja, seperti paham omongan orang dewasa. Tentu saja itu sangat menggemaskan layaknya bayi lain.
Sebaliknya lelaki tua itu merasa sama sekali tidak ada yang lucu. Ia justru tampak semakin kolokan, kekanak-kanakan, dan aneh-aneh. Entah apa penyebabnya. Tapi boleh jadi itu usaha kerasnya untuk mengimbangi kelucuan cucunya.
Kadang Pak Rus berpikir cucunya pastilah suka sekali mentertawakannya. Mengejek, alias mengolok-olok. Ejekannya tak terbendung pasti pada jenggot kelabu panjang, gigi somplak, kulit kisut, sorot mata suram, dan rambut gondrong warna kelabu merata dan keriting begitu rupa.
"Hei Tio, . . . . . , kamu jangan meledek, ya! Masih bayi usil amat, nakal, dan sok tahu. Ingat ya, dulu waktu kakek masih bayi enggak pakai nyinyir seperti kamu, tahu. . . . . . ?!" seru Pak Rus dengan mata dikejap-kejapkan, bibir monyong, berlagak marah.
Namun, tak urung ia menahan geli sendiri. Bayi enam bulan kok diajak ngomong, kalau bukan kakek kenthir ya memang kurang waras. . . hehehe.
Seperti banyak kakek lain, ia iseng saja. Tangan si bayi disangkutkan ke jenggotnya. Lalu bulat wajah si bayi meringis seperti kegelian. Kalau sudah bisa ngomong mungkin ia akan bilang begini: "Kambing tua kok suka ngobrol sendiri, ya?"
Seperti tahu kalau dirinya diomongin buruk, Pak Rus naik darah. "Ehh, apa kamu bilang? Aku kayak kambing tua? Kuwalat. Mau mencandai kakek, ya? Ngaca dulu, kamu kayak anak tikus. . . . . hehe!"
"Hahh? Kambing ketemu anak tikus? Seru, dong?"
"Belum pernah ada dongeng yang mempertemukan mereka. Pasti hebat kalau dibuat buku anak-anak. Judulnya 'Kambing Berkawan Anak Tikus'. Heboh 'kan?"
"Lebih seru dibandingkan dengan obrolan antara kakek jenggotan dengan bayi merah cucunya. Bikin orang-orang tertawa lantaran sama-sama punya gigi ompong dan bicara cadel. . . . hehehh!"