Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Berkawan Banjir

29 Januari 2020   16:42 Diperbarui: 29 Januari 2020   21:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*

Dua hari kemudian di kantin kantor, kuceritakan halku di depan karibku Arfin. Ceritaku tentang pertanyaan isteriku, juga tentang jawabanku, yaitu mengenai cara terbaik menyikapi rumah yang rajin disatroni banjir.

"Jawabanmu benar, Ben. Tapi kurang pas. . . . !"

"Pas? Bagaimana yang pas menurutmu?"

Arfin tersenyum geli. Jawaban belum dilontarkan, tapi rasa geli sudah mengguncang-guncang syaraf humornya. Tubuhnya tampak mengiigil oleh tawa tertahan.

"Ini bukan perkara main-main. Jangan tertawa. . . .!" tegasku serius.

"Andai aku yang harus menjawab. . . . .!"

"Ya, tapi kamu 'kan bukan suami isteriku? Tidak mungkinlah kamu yang menjawab. . . .!"

"Nah, itu kelucuan pertama kenapa aku tertawa. Kelucuan kedua, jawabanku: Sabarlah, Bu. Kita ini hanya korban.. . . ."

"Hanya korban, bagaimana?"

"Para tetanggalah yang mestinya mengalami kejadian ini. Hanya mereka yang berhak, kita tidak. Mereka buang sampah sembarangan, malas membersihkan selokan, tidak pernah ikut kerja bakti mempertinggi tanggul sungai. Namun sebagai warga, kita harus solider. Allah tidak mungkin mengisitimewakan kita untuk terhindar dari banjir, sementara warga berbagai daerah lain mengalaminya. Sabarlah, Bu. . . .!" ucap Arfin dengan nada dan intonasi suara meniru-niru suaraku, setelah tuntas suara tertawanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun