Untuk tiga modus penipuan tersebut para korbannya tidak perlu harus berseragam ala serdadu Kompeni, atau seperti dalam pentas Ketoprak ala prajurit Keraton. Siapa saja dapat menjadi korbannya bila sudah tergiur iming-iming dan tidak mampu lagi berpikir jernih.
Akhirnya, kalau ada orang yang tertawa tergelak-gelak, terbahak dan terguling-guling kegelian lantaran mendapati banyak orang yang tertipu oleh ulah Toto Santoso dan Fanny Aminadia; maka di luar itu masih banyak korban yang pantas ditertawakan pula. bahkan mungkin diri sendiri yang tertipu, maka hanya bisa tertawa, atau sebaliknya menangis.
Begitupun selalu ada hikmah di balik itu. Hikmah, bahwa kewaspadaan akan selalu diuji oleh pelaku penipuan dan kejahatan lain. Ke depan harus lebih berhati-hati, karena para penipu-pembohong- tak pernah bosan memperdayai. *** 24 Januari 2020
Simak jugatulisan sebelumnya:
sengkarut-helmy-yahya-dewas-dan-liga-inggris
cerita-untuk-anak-sekolah-karmin
toto-santoso-pedagang-angkringan-mendadak-raja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H