Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pesta Daging, Lotek Mbak Murwo, dan Hari Tasyrik

12 Agustus 2019   16:30 Diperbarui: 12 Agustus 2019   16:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1440 H | tribunnews.com

 Remaja lain menyabung. "Mendingan dirubung cewek-cewek. . . .!"

*

Siang ini lotek Mbak Murwo laris manis. Mak Fatmah dan Bu Tini pagi-pagi sudah pesan lotek. Agaknya siang kembali lagi membawa pesanan untuk suami mereka. Kompak.

"Lotek dua bungkus, kurangi garam dan cabainya. Banyak sayur. . . . . !:" ucap Mak Fatmah kepada Mbak Murwo.

"Tadi pagi sudah makan lotek. Sekarang lagi? Nggak bosan?" tanya Mbak Murwo sambil tertawa.

"Bosan makan daging. Kini giliran makan sayur.  Mas Edi Mur juga suka. Jadi kupesan dua. . . .!" jawab Mak Fatmah seraya duduk di bangku kayu, di depan meja panjang yang memajang aneka makanan dalam wadah-wadah tertutup, dalam stoples, seta kaleng. Aneka gorengan di piring ditutupi dengan tudung saji. Banyak langanan Mbak Murwo karena ia dikenal sangat rapi menjaga kesehatan.

*

Selain ramai orang di warung Mbak Murwo yang ramai dengan aneka obrolan, ada dua orang di dalam pos ronda itu yang diam saja. Dari tadi. Tidak sepatah katapun terlontar.

Kang Murbani dan Wak Ja'far dari tadi saling berhadapan dengan persoalan rumit dan pelik di kepala mereka masing-masing. Tidak ada suara sruputan pada cangkir kopi, diikuti sedotan pada rokok filter di bibir serta embusan asap membubung. Tidak ada aktivitas makan-mium atau meroko seperti biasanya.

Tak lama datang Mas Bejo nimbrung.

"Sambil main catur boleh kok ngobrol apa saja, dan makan-minum. Serius amat sih?" goda Mas Bejo sambil menepuk-nepuk punggung Kang Murbani.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun