Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Menanti Idul Fitri

24 Mei 2019   00:00 Diperbarui: 24 Mei 2019   01:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebentar lagi Idul Fitri. Mestinya pakaian dan aneka keperluan lain serba baru sudah datang. Ini mengherankan sekali. Aku takut Sulamun lupa . . .. . !" gumam Mak Fitri setelah kegiatan merenda dan menjahit bersama puluhan teman-temannya yang rata-rata usianya sebaya.

Keesokan paginya Mak Fitri bertanya kepada perawat yang bertugas mengirim sarapan pagi.

"Kenapa Pak Sulamun belum datang-datang juga?"

"Sabar,  Mak. Idul Fitri masih lama. Jangan bosn menunggunya. Berdoa saja. Mungkin kesibukannya banyak, kunjungannya jadi telat. . . . !" jawab si perawat dengan senyum sepenuh bibir.

Namun dalam hati si perawat menggumam perih, untuk dirinya sendiri. "Kenapa masih berharap Sulamun datang, Mak? Ini pelajaran bagi perempuan manapun. Jangan sembarangan menikah dengan lelaki 20 tahun lebih muda. Apalagi yang didapat dengan merebut dari pacar terakhirnya. Sengsara hidupmu dibuatnya. Harta habis, nasib tragis. Ia pasti akan menunggu Fitri yang lain. . . .!"

Mak Fitri tersenyum saja. Tanpa ekspresi. Tidak tahu harus bersikap bagaimana. Lima tahun terakhir ia menjadi penghuni rumah rehabilitasi itu. Bukannya sembuh, tapi makin tak menentu. . . . . ! *** 18 Maret 2018 - 23 Mei 2019 

Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun