"Sujak. . .!"
"Ada, Pak!"
"Bardan. . .!"
"Siap, Pak!"
"Jumali. . . .!?" teriak petugas.
Tidak ada yang mengacungkan tangan. Bos Jumali raib. Ketika api dapat dipadamkan, sesosok jenazah yang telah menjadi arang ditemukan. Dugaan sementara itu tubuh Bos Jumali. Orang-orang berspekulasi. Mungkin ketika keributan terjadi, dan semua orang berusaha melepaskan diri dari sergapan api, Bos Jumali justru bersembunyi dan menunggu api menghanguskan tubuhnya. Tapi bisa jadi nasibnya naas, ia terinjak-injak ketika orang-orang berebut keluar pintu. Mas Dasmin berseloroh, "Bos Jumali betul-betul ingin beristirahat. Ia tidak mau keluar dari hotel mewah yang dihuninya. ***
Bandung, 30 Jan -- Â 3o Mei 2018
**Hotel Prodeo, hotel dalam arti kiasan, berarti penjara; lembaga pemasyarakatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H