Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(My Diary) Berawal dari Sikap Cari Gampang

13 April 2016   23:43 Diperbarui: 14 April 2016   00:29 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyesalan  yang jauh ke masa lampau tentu terhadap kelakuanku untuk menerabas ketidaksukaan ibu. Kala masih mahasiswa aku memacari seorang gadis yang berbeda etnis dan agama. Banyak cara ibu mengingatkan namun aku tak mempedulikan. Hingga setelah diwisuda aku mendapatkan pekerjaan dan ditempatkan jauh di luar Pulau Jawa.

Ibu sangat senang karena itu berarti aku harus meninggalkan pacarku. Ibu bahkan meninggal dua hari setelah pulang dari ke Bandara Juanda Surabaya untuk mengantarku menggunakan pesawat terbang jauh ke utara.

Itulah yang tak ingin kuceritakan kepada siapapun. Karena semua itu  tentang betapa mata ini jadi sedemikian mudah meneteskan butir-butir air kesedihan. Hantaman rasa penyesalan, menjadi rasa perih seumpama hati yang teriris-iris.

Maka biarlah kini aku terisak mengenang jejak, tersedu dalam sholat fardu, bahkan tersedan pagi dan petang. Biarlah aku menangisi semua kekalahan ini sampai bila nanti jatah umur itu sudah kupenuhi. . . . !

Kekasihku, Diary

Membuka aib diri tidak dibenarkan dalam agama. Ungkapan arif: apa saja yang sudah ditutupi gelapnya malam jangan lagi disebarluaskan, perlu  terus dimaknai kembali. Oleh karena itu biarlah catatan ini kusimpan rapat dalam lipatan-lipatan kertas kumalmu, My Diary. Sembunyikanlah kisah ini sampai waktu yang tak mungkin kelak kukenali lagi.

Terima kasih, Sahabat, engkau begitu setia mendengarkan ihwal kerapuhan ini.  Dari coretan sederhana ini kiranya ada hikmah dan petuah, bukan untuk siapapun kecuali diri sendiri. Tentu kecuali yang sudi dan ikhlas untuk menyimak desau angin berlari. . . . . !

Bandung, 13 April 2016

Untuk membaca karya peserta lain silakan menuju akun Fiksiana Community dengan artikel berjudul:

inilah-perhelatan-festival-fiksi-my-diary-di-kompasiana

Dan silakan bergabung dengan group FB. Fiksiana.Community/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun