Â
Lebih dari itu mogok menjadi pilihan yang sangat bagus untuk beristirahat dari segala macam urusan dengan dengan ayam: dengan bau amis dan anyir, dengan pisau besar dan tajam, dengan darah dan potongan daging, serta dengan urusan dengan pasar.
Â
Penutup
Lepas dari persoalan di atas kiranya soal peternakan dan perdagangan ayam pedaging/broiler, dari hulu hingga hilir, perlu terus dibenahi. Sama dengan aneka urusan ekonomi lain, bukan tidak mungkin ada penyalahgunaan wewenang, ada penyimpangan dari ketentuan, ada kong-kalikong, dan berbagai permainan kotor lain. Dan semua itu akan berdampak pada kerugian semua pihak, termasuk konsumen,
Â
Hal lain soal kesehatan dan kehalalan daging ayam perlu terus ditekankan pentingnya. Itu tentu menyangkut masalah perlakukan terhadap ayam selama pembesaran di kandang, pengangkutan dari kandang di pinggir/luar kota hingga ke pasar, maupun teknis penyembelihan. Orang menghindari daging ayam pedaging karena dibesarkan dengan obat-obatan yang berpengaruh negatif pada kesehatan konsumen.
Â
Demikian saja tulisan ini saya buat terkait dengan rencana pedagang daging ayam –khususnya Bandung Raya- yang mogok berjualan mulai Kamis siang. Mogok mungkin bukan jalan keluar terbaik. Untuk itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau agar pedagang ayam untuk tidak melakukan aksi mogok-2/.
Â
Namun kalaupun mogok harus terjadi mudah-mudahan Pemerintah cepat dapat menemukan solusi terbaik, menemukan penyebab peristiwa itu kalau ada. Mudah-mudahan mogok para peternak ayam, broker, bandar, pemotong, pedagang, suplier, dan supermarket tidak berlama-lama, dan aksi mogok itu tidak menular ke pedagang komoditas lain.