Mohon tunggu...
Suginawati EndangSaputri
Suginawati EndangSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya Putri. Lebih lengkapnya Suginawati Endang Saputri. Saya merupakan mahasiswa semester 3 di salah satu perguruan tinggi Islam negeri di Kota Semarang, pada saat saya membuat tulisan ini. Saya sangat tertarik dengan dunia kepenulisan, khususnya tulisan opini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Pembelajaran: Menganalisis Hasil Observasi di SMAN 8 Semarang

16 Juni 2023   05:06 Diperbarui: 16 Juni 2023   05:31 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan adalah kegiatan untuk menguraikan penyimpangan yang terjadi dan digunakan sebagai langkah untuk megidentifikasi penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mereka menyelesaikan masalah (Rofi'ah, dkk. 2019). Sedangkan menurut (Haryati, 2015:9) adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap jawaban yang sebenarnya bersifat sistematis.

Jadi berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulakan bahwa analisis kesalahan adalah sebu upaya penyelidikan terhadap suatu peristiwa penyimpangan atas suatu jawaban untuk mencari tahu apa yang menyebabkan suatu peristiwa penyimpangan jawaban itu bisa terjadi.

Kesalahan Menyelesaikan Soal Matematika

Kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika merupakan salah satu isyarat kegagalan peserta didik dalam belajar matematika.
Jenis-Jenis Kesalahan Berdasarkan Teori Nolting Paul Nolting (1998: 189) mengelompokkan kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika menjadi enam tipe, yakni:
1.Kesalahan membaca perintah atau petunjuk soal,
2.Kesalahan yang disebabkan karena kecerobohan,
3.Kesalahan konsep yaitu kesalahan yang dibuat ketika peserta didik tidak memahami sifat-sifat dan prinsip yang ada pada buku catatan,
4.Kesalahan penerapan konsep yaitu kesalahan yang dibuat ketika peserta didik tahu tentang suatu konsep tetapi tidak dapat menerapkan pada suatu permasalahan yang spesifik,
5.Kesalahan pada saat proses penyelesaian tes, dan
6.Kesalahan pada proses belajar dimana peserta didik tidak belajar dengan benar.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Nolting (2010: 116; 2002: 188- 189) bahwa kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal matematika
 
dikelompokkan menjadi enam tipe, namun karena keterbatasan kemamapuan peneliti, maka jenis kesalahan dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:
1.Careless errors yaitu kesalahan yang disebabkan oleh kecerobohan siswa misalnya kecerobhan menuliskan kembali komponen-komponen soal, tanda operasi, dan hasil jawaban soal,
2.Concept errors yaitu kesalahan yang dilakukan ketika siswa tidak memahami konsep dan prinsip matematika yang digunakan untuk menyelesaikan soal,
3.Application errors yaitu kesalahan yang dilakukan ketika siswa mengetahui rumus tetapi tidak dapat menerapkannya untuk menyelesaikan soal,
4.Test taking errors yaitu kesalahan yang ditimbulkan hal-hal khusus, misalnya tidak menyelesaikan jawaban dari soal yang diberikan.
NoJenis KesalahanIndikator
1Careless errors (Ca)Siswa ceroboh menuliskan kembali komponen- komponen soal yang diberikan sebelum menyelesaikan soal tersebut, tanda operasi, dan
hasil jawaban.
2Concept errors (Co)Siswa tidak menguasai konsep luas, keliling, diagonal bilangan (tambah, kurang, kali, bagi,
kuadrat, akar kuadrat).
3Application errors (Ap)Siswamengetahuirumusteapitidakdapat
menerapkannya untuk menyelesaikan soal
4Test Taking errors (Te)Siwa tidak menyelesaikan jawaban dari soal yang
diberikan.
Darmawati, Irawan, & Chandra (2016)

Menganalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Berdasarkan Teori Nolting pada Kelas XI-IPS 2 SMA N 2 Semarang
Pada tanggal 12 Mei 2023 telah dilakukan observasi di sekolah secara berkelompok dan satu kelompok terdiri dari 7 anggota. Observasi dilaksanakan pada siswa kelas XI-IPS 2 SMA N 8 Semarang. Siswa kelas XI IPS-2 diminta untuk mengisi 5 soal uraian dari materi bangun ruang sisi lengkung yang sudah pernah dipelajari pada saat SMP kelas IX . Terdapat 36 siswa sebagai responden pengisian instrumen soal
 
yang diberikan. Dan hasil observasi telah diserahkan kepada dosen pengampu dalam bentuk laporan makalah yang sudah teruji.

Pada tugas kali ini hanya akan ditunjukkan satu butir soal yang sudah berhasil dikerjakan siswa sebagai bahan analisis. Responden akan dibatasi dan hanya akan diambil sebanyak 5 jawaban responden. Lima jawaban dari lima siswa yang berbeda untuk butir soal no 4, akan dilakukan analisis terhadap kesalahan yang terdapat pada penyelesaian soal tersebut. Berikut ini dilampirkan tabel yang berisikan butir soal nomor 4 beserta jawaban yang benar dengan cara penyelesaiannya.
Butir Soal Nomor 4
SoalJawaban BenarSkor
Sebuah benda berbentuk tabung memiliki luas alas 314 cm, jika tinggi tabung tersebut adalah 15 cm, maka berapakah volume benda tabung tersebut?
( = 3,14)Diketahui:
Luas alas = 314 cm Tinggi tabung= 15 cm
Ditanya : volume tabung3
Penyelesaian:
Luas alas = 314 cm r = 314 cm 3.14 r = 314
r= 314 : 3.14
r= 100 cm

6
Volume tabung = r t
= 3.14 100 15
= 314 15
= 4710 cm

1
Jadi volume dari tabung tersebut
adalah 4710 cm
Total Skor10
 
Hasil Pekerjaan Siswa dan Faktor Kesalahan Berdasarkan Teori Nolting

a.Hasil jawaban responden 1

Faktor kesalahan:
Jawaban responden 1 pada butir soal no 4 menjawab hasil akhir dengan benar, namun responden 1 melakukan kesalahan careless errors ketika menjawab soal di atas. Terlihat bahwa siswa tidak menuliskan satuan yang harusnya ditanyakan dengan
3 . Hal ini sejalan dengan Putra, Jaeng, & Sukayasa (2016) yang menyatakan bahwa siswa dikatakan melakukan kesalahan apabila siswa tidak menuliskan satuan yang terdapat pada penyelesaian maupun akhir jawaban.

b.Hasil jawaban responden 2

Faktor kesalahan:
Responden 2 sudah menjawab soal butir 4 dengan benar dan mendapatkan skor maksimal 10. Dari jawaban di atas juga tidak ditemukan adanya kesalahan yang dilakuakan responden 2. Sehingga pengerjaannya sudah benar dan tepat.
 
c.Hasil jawaban responden 3

Faktor kesalahan:
Siswa melakukan kesalahan concept errors, siswa dapat menjawab soal yang telah diberikan namun jawabannya kurang tepat sehingga siswa hanya mengalikan jawabnnya saja. Terlihat tidak menguasai rumus volume pada tabung. Menurut Farida (2015) kesalahan tidak dapat menentukan rumus yang harus digunakan untuk menyelesaikan masalah karena lupa rumus apa yang harus digunakan dalam menyelesaikan masalah. Siswa cenderung hanya menghafal rumus yang diberikan oleh guru sehingga siswa cepat lupa dengan rumus yang sudah diberikan serta kesalahan dalam aspek konsep terjadi karena adanya miskonsepsi pada diri siswa.

d.Hasil jawaban responden 4

Faktor kesalahan:
Siswa melakukan careless errors ketika menjawab soal, karena tidak menyertakan satuan pada volume tabung.
 
e.Hasil jawaban responden 5

Faktor kesalahan:
Siswa melakukan kesalahan Test taking errors (Te), karena tidak menyelesaikan jawaban dari permasalahan tersebut.

Faktor-Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Pada umumnya, kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu berasal dari faktor kognitif dan faktor non kognitif. Faktor kognitif siswa meliputi kemampuan yang berasal dari diri pribadi siswa yakni kemampuan intelektual siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang telah diberikan. Sedangkan faktor non kognitif ialah cara belajar dari siswa, dimana cara belajar siswa bisa dipengaruhi karena kedisiplinan, sikap siswa terhadap pelajaran matematika, kesiapan dan waktu belajar siswa.

Berdasarkan analisis jawaban siswa di atas, terdapat kesalahan yang sama dan berbeda pada hasil pengerjaan setiap siswa. Siswa 1 dan 4 memiliki kesalahan yang sama yaitu kurang teliti dalam memasukkan satuannya. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya siswa terburu-buru dalam mengerjakan soal, atau bisa terjadi karena siswa tidak memeriksa kembali jawaban sebelum dikumpulkan.

Siswa 3 berhasil menyelesaikan soal, namun jawaban tersebut tidak tepat. Siswa menuliskan yang diketahui, ditanya, dan jawab akan tetapi rumus yang digunakan siswa kurang tepat sehingga menyebabkan kesalahan pada hasil akhir jawaban. Fakor yang membuat siswa melakukan kesalahan adalah karena siswa kurang memahami konsep atau penggunaan rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal. Faktor lain yang bisa menjadi penyebab yaitu sebelum dilaksanakan ujian siswa
 
tidak belajar terlebih dahulu, dan hanya mengandalkan hafalan bukan pemahaman rumus.

Siswa 5 langsung mengoperasikan bilangan tanpa rumus dan tidak menuliskan yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Faktor kesalahan dari jawaban yang diberikan siswa adalah siswa belum paham dan belum menguasai tentang materi bangun ruang sisi lengkung. Penyebab lain yang bisa terjadi yaitu karena ketidakseriusan siswa dalam mengerjakan soal dan juga kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan faktor kesalahan dari kelima responden dalam tabel berikut:

NoSkor Soal
Kesalahan
S4
Resp_19Ca
Resp_210Benar
Resp_32Co
Resp_49Ca
Resp_51Te
 
Daftar Pustaka

Rofi'ah, Nur, Hidayah Ansori, and Siti Mawaddah. 2019. "Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Langkah Penyelesaian Polya". EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika 7(2):120. doi: 10.20527/edumat.v7i2.7379.

Haryati, Tuti. (2015). "Anaisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pemecahan Masalah Berdasarkan Prosedur Newman". Skripsi diterbitkan. Universitas Negeri Semarang.

Putra, M. A., Jaeng, M., & Sukayasa. (2016). Analisis Kesalhan Siswa Kelas VII SMP Al-Azhar Mandiri Palu Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Luas dan Keliling Bangun Datar. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 3(3), 303-316.

Farida, N. (2015). Analisis kesalahan siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ,(4(2)).

Darmawati, Edy Bambang Irawan, and Thang Daniel Chandra. 2016. "Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Segiempat Berdasarkan Teori Nolting." Pengembangan Profesionalisme Pendidik Untuk Membangun Karakter Anak Bangsa 3--4.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun