Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[HUT RTC] Yang Kembali

25 Maret 2016   20:20 Diperbarui: 25 Maret 2016   21:07 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergi tinggalkan kau dicabik-cabik  sepi

Sendiri

Menggoreng dendam dan sakit hati

 

Dalam kubur yang mengerangkeng diri

Bayang-bayang  masa silam nan indah

Dalam kehangatan kasih istri jelita

Kehangatan mendekap buah kasih sayang

ingin kautorehkan tombak dan anak panah pada ulu hatinya

“Jadilah lelaki tangguh, nak!

Meski dua cahaya menghiasi jiwamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun