Pergi tinggalkan kau dicabik-cabik  sepi
Sendiri
Menggoreng dendam dan sakit hati
Â
Dalam kubur yang mengerangkeng diri
Bayang-bayang  masa silam nan indah
Dalam kehangatan kasih istri jelita
Kehangatan mendekap buah kasih sayang
ingin kautorehkan tombak dan anak panah pada ulu hatinya
“Jadilah lelaki tangguh, nak!
Meski dua cahaya menghiasi jiwamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!