Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[HUT RTC] Bangkitnya Kaum Tertindas

13 Maret 2016   01:18 Diperbarui: 13 Maret 2016   01:35 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutitipkan pesan untuk kekasih hati lewat angin mati

Dan lautan pun berubah menjadi air mata”

“Ceritakan padaku :

Tentang laut yang tak pernah berhenti menyimpan misteri

Tentang kain batik dan pakaian pengantin  hasil tenunan bunda dengan air mata

Tentang mama tercinta, wanita perkasa pejuang tangguh pembelajar handal guru yang bijak

Tentang masa silam dan kebahagiaan yang pernah kita reguk bersama

Tentang adik perempuan yang kuharap tak menyusahkan

Tentang hari-harimu sepeninggalku

Tentang perjumpaan kita yang entah di suatu hari nanti...”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun