Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100Puisi] Surat dari Guru Paud

18 Februari 2016   06:01 Diperbarui: 1 April 2017   09:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumbangan yang digembar-gemborkan

dari pihak yang katanya masih memiliki hati

hingga kini tetaplah  tinggal janji

yang tak pernah pasti kapan terpenuhi

jangankan untuk kami

jika pun ada itu setahun sekali dengan jumlah yang sangat tak berarti

masih juga disunat dengan alasan itu ini

tetaplah itu  kami syukuri sebagai rizki ilahi panyambung mimpi

 

sepuluh tahun menahan ketidakpastian

menggantung asa menabrak kebimbangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun