Sujud bertelut di pangkuan kasih-Mu.
Hanya debulah aku di bawah duli kaki-Mu
Hauskan kasih sayang sabda pengampunan
Di pintu-Mu aku terpuruk, aku tak bisa berbalik.
Dalam bungkus sesal yang masih tersisa
Kubisikkan ampun seribu ampun dengan air mata.
PS. Kisah “Jejak Telapak Kaki”ini masih tetap membekas. Saya dapatkan dari sebuah pelatihan, tapi saya tidak tahu lagi sumbernya. Saya tulis ulang dengan cara saya. Maafkan saya.
Bandung, 14 febr 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!