Bertanyalah ia kepada Tuhan, “Di manakah Engkau?
Justru aku dalam keterpurukan Engkau meninggalkan aku?”
“Itu bukan jejak telapak kakimu? Itu jejak telapak kaki-Ku!”
“Lalu, Kau campakkan ke mana aku?
Apakah Kau ceburkan aku ke dalam jurang maha dalam penuh gelap gulita?
Ataukah Kau buang aku ke lembah mengerikan penuh tangisan dan kertak gigi?”
“Tidak, Nak. Pada saat-saat hatimu beku jiwamu layu dalam keterpurukan, mana mungkin kau tahan? Jangankan berjalan, berdiri pun kau tak mampu!”
“Jadi, Kau tinggalkan aku? Kau buang aku? Atau Kaukuburkan aku di padang pasir itu?”
“Sekali lagi tidak, Nak. Pada saat-saat itu, justru aku menggendongmu!”
...
Dengan sesenggukan kubawa remuknya hati ini