Saat ini berivestasi saham bisa dijadikan salah satu alternative dalam berinvestasi yang bisa memberikan hasil atau return yang cukup bagus asalkan dapat dijalankan dengan pengetahuan yang cukup dan dengan disiplin yang tinggi.
Pemerintah saat ini menggalakkan berinvestasi saham kepada masyarakat dengan slogan menabung saham , pengalaman  berharga yang dapat dipetik pemerintah dari Krismon  1997 yaitu pada saat krisis moneter dimana sebagian besar saham dipegang oleh investor Luar negeri  ditarik tiba-tiba yang menyebabkan krisis dahsyat  yang sudah sama sama kita rasakan bagaimana efeknya. Sehingga berdasar pengalaman tersebut akan lebih stabil kondisi pasar saham apabila pemegang saham adalah investor dalam negeri.
Kenapa Harus Saham?
Sebelum masuk ke Investasi saham ada baiknya kita membandingkan dengan Instrumen Investasi  yang lain yaitu membuka bisnis dan  Investasi di Property.
Membuka bisnis atau usaha tentunya membutuhkan modal dan keterampilan yang cukup, menurut Brian Tracy dalam bukunya Getting Rich with your Own way fakta menunjukkan bahwa hanya 20 % start up bisnis yang bisa melewati 2 tahun pertama dan dari 20 % itu hanya separuhnya yang bisa menjadi tumbuh dan mapan yang artinya sekitar 90 %  adalah gagal. Tanpa bermaksud mengecilkan hati bagi yang mau buka usaha tetapi tanpa kompetensi dan keahlian yang cukup usaha kita bisa menjadi bagian yang 90 % itu .
Kemudian kita bandingkan dengan Investasi di property, Investasi diproperty pastinya membutuhkan modal yang cukup besar , paling tidak sekarang 20 % dari nilai property tersebut harus kita sediakan sebagai DP , pendapatan dari sewa harus kita perhitungkan dengan besar angsuran bulanannya ,kemudian faktor lokasi yang sangat menentukan, apabila lokasi property kita tidak pas maka nilai property kita bisa bisa jatuh, belum lagi likuiditas, menjual property tentunya tidak mudah . bisa dalam seminggu laku bisa juga bertahun tahun belum laku.
Sekarang apa kelebihan Investasi saham dibanding Instrumen yang lain
a. Everytime Every where
Anda dapat bertransaksi saham kapanpun dan dimanapun asal ada koneksi internet dan Smartphone. Dengan kecanggihan teknologi sekarang bertransaksi saham bisa dilakukan menggunakan aplikasi android, bandingkan dengan property yang harus bawa2 sertifikat tanah kesana kemari.
b. Likuid
Dalam aplikasi itu juga anda dapat mencairkan uang kapanpun anda mau dengan tenggat pencairan paling lama 7 hari kerja.
c. Relative Menguntungkan
Investor paling awam pun / beginner dengan membeli saham TLKM (Telkom)pada tahun 2013 Â dengan nilai Rp 1800 an per lembar saham , tahun ini 2017 sudah diperdagangkan di Rp 4,150 artinya sudah naik 130 % dari tahun 2013, kalau dirata2 pertahun saham tersebut naik 26 %. Bandingkan dengan suku bunga deposito yang hanya di 5 -- 7 %. Keuntungan ini adalah yang dinamakan Capital gain atau keuntungan yang didapat dari selisih harga beli , keuntungan lain adalah Deviden karena perusahaan apabila menguntungkan akan membagikan deviden setiap tahunnya.
d. Diversifikasi
Untuk meminimalkan resiko kita bisa membeli saham dari perusahaan yang berbeda beda , sehingga apabila salah satu saham turun makan saham dari perusahaan yang lain masih bisa menahan.
e. Resiko
Semua jenis investasi pasti mengandung resiko , investasi paling aman pun misalkan Deposito tetaplah mengandung resiko, misalkan bank tempat kita menaruh deposito dilikuidasi. Demikian juga di Investasi saham , Penurunan nilai saham adalah yang paling beresiko, tetapi hal ini bisa diasuransikan , dinamakan asuransi lindung nilai sehingga apabila terjadi penurunan terhadap nilai saham  yang kita beli maka asuransi akan cover penurunan tersebut sehingga resiko kehilangan  investasi kita bisa diminimalkan.
f. Modal Kecil
Dapat dimulai dengan modal kecil karena satuan saham sekarang 1 lot 100 lembar saham
2 type Investor saham
Ada 2 type investor saham ,  yang pertama Longterm Investor,  yang lebih menekankan kepada pertumbuhan nilai saham , value perusahaan dan deviden jangka panjang , mereka tidak terpengaruh terhadap pergerakan harga saham jangka pendek , oleh karena itu mereka lebih mementingkan penggunaan Fundamental analysis sebagai panduan dalam berinvestasi.
Investor kedua short term trader atau daily trader , mereka memanfatkan pergerakan naik turun harga saham untuk mendapatkan keuntungan. Investor type ini menggunakan Technical Analysis sebagai panduan . Untuk saham sebagai investasi saya tidak merekomendasikan anda sebagai short term trader.
Fundamental Analysis
Fundamental analysis adalah suatu metoda untuk menilai harga saham perusahaan dengan meneliti laporan keuangan  terutama laporan penjualan , keuntungan , potensi pertumbuhan  , harta perusahaan dan hutangnya, dari analisa terhadap beberapa laporan ini kita bisa mengetahui kondisi perusahaan apakah bertumbuh atau merugi.
Berikut beberapa fundamental analysis yang sering dipakai oleh investor saham :
a.Kondisi Keuangan perusahaan
1. Current assets (aset lancar) harus lebih besar daripada current liability (utang lancar)
2. Hutang jangka panjangnya lebih kecil daripada modal kerja (modal kerja = current asset - current liability)
3. Total utang lebih kecil drpd total ekuitas (tapi untuk perusahaan layanan publik, total utang bisa maksimum 2x total ekuitas)
4. Stabilitas laba , perusahaan tidak pernah rugi dalam 10 tahun terakhir (selalu mencetak laba)
5. Selalu membayar deviden dalam 10 thn terakhir
6. Laba rata-rata dalam 10 thn terakhir tumbuh paling tidak 10 %.
b. Ratio
1. EPS Â ( Earning Per share )
Ratio ini dipergunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan, EPS dihitung dengan membagi Keuntungan bersih dengan Jumlah saham beredar, dengan membandingkan EPS dengan laporan keuangan kuartal sebelum sebelumnya kita bisa mengetahui pertumbuhan keuntungan perusahaan.
2. PER ( Price to Earning Ratio )
PER dihitung dengan membagi Harga saham saat ini dengan EPS.contoh saham SSIA Â , EPS nya 224 dengan harga saham sekarang 600 maka PER nya 600 / 224 = 2,24 x . Harga saham dianggap murah kalau PER masih dibawah 15 x , tetapi tetap harus dibandingkan dengan harga saham perusahaan sejenis.
3. PBV ( Price to Book value )
PBV dihitung dengan membagi harga saham dengan nilai buku total harta setelah dikurangi hutang. Contoh saham SSIA  , book value Rp 869 maka PBV = 600 : 869 = 0,69x , saham dianggap murah kalau nilai PBV masih dibawah 1,5 x  dan apabila dikalikan dengan PER masih dibawah 22,5.
Bagaimana Mencari Perusahaan Sekuritas yang Baik
Ada beberapa perusahaan sekuritas  yang ada di Indonesia tetapi hanya beberapa dari mereka yang mempunyai fasilitas yang baik
a. Modal kuat
Secara umum perusahaan yang mempunyai modal yang besar akan lebih tahan terhadap krisis, modal dianggap kuat apabila sudah diatas 200 M, info tentang ini bisa dilihat di internet.
b. Fee Transaksi rendah
Carilah perusahaan sekuritas dengan fee transaksi yang paling kompetitif .
c. Fasilitas Online Trading
Hampir semua perusahaan sekuritas sudah mempunyai fasilitas online trading tetapi supaya dipastikan bahwa online trading tersebut sudah dilengkapi dengan charting/grafik untuk membantu membuat analisa sederhana, Auto stop loss order untuk membatasi kerugian modal, Bisa melakukan tarik dana secara online, fitur yang user friendly dan yang paling penting adalah data laporan keuangan, riset dan berita untuk kita membuat fundamental analysis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H