Jangan pula asal bermodal semangat tanpa di didukung kemampuan mensinkronkan antara penguasaan materi dan emosi. Kalau ente nekad, obyek dakwah bisa lari HANYA karena kebodohan kita dalam kesalahan memilih metode/cara penyampaian (lagi-lagi bisa dibaca : dakwah). Itu Mbahnya konyol namanya, hehehee....
SIKON DAN FLEKSIBILITAS
Idealnya kita harus menguasai kedua 'jurus' tadi. Pada kondisi tertentu kita membutuhkan gerak cepat dan mematikan namun tetap elegan. Sedang di kondisi lain masih memungkinkan untuk bertarung secara cantik dan penuh perhitungan.
Tinggal kita saja yang perlu banyak berlatih dengan mempertebal keimanan, meningkatkan wawasan, menguasai materi dan meningkatkan kemampuan pengendalian emosi (ESQ ?)
Hidayah memang hak prerogratif Allah, namun jangan sampai kita menjadi penghalang tersampaikannya hidayah itu kepada orang lain. Begitu dulu ya?
Salam Mesra
#NoAshobiyahNoTaklidButa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H