2. mengalir dan mendengarkan
3. pura-pura kalah
4. mengambil hatinya
5. mengarahkan pada pola pikir kita
Saya cukup tahu kemampuan saya sehingga memilih opsi 5 langkah itu. Seandainya opsi satu langkah yang saya ambil, saya tak bisa menjamin obrolan berlangsung secara sehat.
Mungkin di dunia online, saya cukup bisa mengolah kata sesantun mungkin. Namun di dunia offline saya belum bisa (walau lumayan bisa, eheemm) menyelaraskan antara penguasaan materi dan penguasaan emosi.
Menjaga diskusi tetap mengalir sehat dengan senyuman merekah dan kata-kata tegas namun santun itu memerlukan jam terbang yang tidak sedikit. Dan memang si C adalah orang lapangan yang tingkat interaksinya dengan berbagai kalangan cukup tinggi.
JURUS FRONTAL DAN PENCAK SILAT, KAMU YANG MANA ?
Dari kasus di atas bisa saya simpulkan ada dua opsi yang bisa kita gunakan dalam berdiskusi. Dua-duanya manjur dan memiliki daya keunikan tersendiri. Namun dalam prakteknya kita harus bisa mengetahui kemampuan diri, kira-kira sudah berada di level mana. Dan cocoknya menggunakan 'jurus' yang mana. Baru deh... action. Dijamin mak jreng...
Jurus 1 : Melakukan 'perlawanan' secara frontal
Jika Anda orang berkemampuan khusus di atas rata-rata seperti :