Mohon tunggu...
Sufira Rahmi
Sufira Rahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Pascassarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh

tertarik dalam dunia ilmu al-Quran dan tafsir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Double Movement Fazlur Rahman dalam Problematika Isu-Isu Kontemporer

16 Desember 2023   15:03 Diperbarui: 16 Desember 2023   15:05 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pecihitam.org/fazlur-rahman/

 

  • Profil Fazlur Rahman

 

Fazlur Rahman merupakan salah satu dari teoretikus muslim yang cukup signifikan di abad 20 ini. Ide pembaharuannya telah didiskusikan dan dikaji tidak hanya oleh pengkaji muslim di Barat saja, namun juga sampai ke Indonesia bahkan Turki. Fazlur Rahman dilahirkan pada tahun 1919 H/1337 M di Hazara, disini Rahman pada usia mudanya sudah menerima pembelajaran tafsir, hadits, teologi, dan juga filosofi. Dia meneruskan pendidikanya ke Universitas Punjab di Lahore dan menerima titel bachelor dan master di universitas yang sama dan mengambil konsenterasi Bahasa dan Sastra Arab. Falur Rahman kemudian melanjutkan studinya ke Oxford untuk mengambil gelar PhD nya dalam konsenterasi Islamic Studies dan menyelesaikan sekolah PhD nya pada tahun 1949 dengan desertasi terkait filosofi Ibn Sina. Karirnya dimulai ketika mengajar di Universitas Durham sebagai dosen dalam bidang filsafat islam sampai tahun 1958 dan kemudian ini menjadi dosen pendamping di Universitas McGill di Kanada.

 

Tahun 1961 presiden Pakistan Muhammad Ayyub Khan mengundang Rahman agar turut berperan aktif dalam menjalankan suatu program modernisasi yang dicanangkan oleh presiden Ayyub Khan pada saat itu, atas dasar ajakan inilah Rahman memutuskan utnuk kembali ke Pakistan dan menduduki jabatan di Lembaga riset islam yang dibangun oleh pemerintah, yang mana Lembaga ini menaungi banyak peneliti muda dalam lapangan studi islam dan melanjutkan studinya dalam kajian islam. Selama di Pakistan Rahman juga mendapat banyak kritikan dan penolakan terlebih lagi dalam opininya menegnai hak-hak perempuan dan meninjau kembali hukum keluarga.[2]

 

Semenjak Ayyub Khan turun dari jabatannya dan dengan banyaknya penolakan rakyat Pakistan terhdapa ide-ide dan gagaan-gagasan reformasi Rahman yang dianggap tabu oleh masyarakat pada saat itu, atas dasar kondisi ini Rahman memutuskan untuk meninggalkan Pakistan pada tahun 1968, ia kemudian beralih ke negara Eropa tepatnya di Chicago, disini ia menduduki jabatan sebagai professor dalam studi islam. Di Chicago inilah Rahman semakin familiran dengan hermeneutikan barat seperti Gadamer dan Betti yang kelak sangat mempengaruhi perkembangan hermeneutik al-Quran yang diusung oleh Fazlur Rahman. Rahman mengajar dan menetap disana hingga wafatnya pada tanggal 26 Juli tahun 1988 karena penyakit kencing manis dan jantung.[3]

 

  • Pemikiran Hermeneutika dalam Teori Double Movement Fazlur Rahman

 

Hermeneutika sejak awal kemunculannya terlebih dalam kajian islam sudah menjadi suatu term yang cukup kontroversial. Hermenutika dianggap sebagai alat bantu untuuk memahami interpretasi ilmiah dan juga sebagai metodologi dalam menerjemahkan teks-teks tradisional bahkan kitab-kitab suci.[4] Dalam kajian ilmu tafsir, hermenutika bukan hanya sebagai "tafsir" akan tetapi ia merupakan sebuah "metode tafsir". Metode hermeneutika juga dikenal sebagai penyambung untuk menyempurnakan kaidah tafsir klasik al-Quran yang telah diterapkan dan dikenal sebagai alat bantu dalam menanngkap pesan-pesan dalam al-Quran selama beberapa kurun lamanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun