Muncul pula perasaan takut tertular penyakit (umumnya, batuk/flu) yang mewabah di sekitar kita. Tipisnya toleransi yang berbuah kejengkelan terhadap perilaku nyeleneh dari teman sekamarnya atau sesama calhaj yang rentang usianya berbeda-beda. Belum lagi jenis makanan yang tak sesuai selera, kenyamanan akomodasi dan transportasi, tersesat atau kehilangan rombongan, koper tertukar atau hilang, dan gangguan lain dengan segala dinamikanya.
Marah, mencaci atau bertengkar adalah perbuatan yang dilarang saat sudah mengenakan pakaian ihram. Jadi mau nggak mau, suka nggak suka, kita harus berupaya habis-habisan untuk menekan emosi dan ego ke titik nol. Inilah yang menjadikan ibadah haji bukan sekedar ibadah fisik tetapi juga ibadah batiniah. Kalau hati tak tentram, emosi bergejolak, pikiran gundah, bagaimana kita akan khusyuk beribadah? Amit-amit lah, jangan sampai yang didapat dari ibadah haji ini hanya kelelahan fisik tanpa penyucian batiniahnya.
Kiat menjadi tamu Allah yang terbaik saat ibadah haji adalah berdamai dengan diri sendiri. Sabar, pasrah, mengalah, ikhlas, dan berprasangka baik atas segala sesuatu. Menerima, mensyukuri, dan menikmati apapun yang kita dapatkan sebagai yang terbaik dari tuan rumah. Ingat, kita adalah tamuNya yang Maha Mengatur. Biarlah Allah yang menjadi penolong ketika kesabaran dan kepasrahan kita disalahgunakan oleh orang lain.
Prosesi haji yang kita lakukan merupakan napak tilas atas perjalanan batiniah Nabi Ibrahim AS dan anak-istrinya. Inilah wahana hijrahnya batin kita menjadi pribadi yang lebih tunduk pada kebesaran Illahi, lebih toleran, lebih sabar. Menyadarkan hati dan pikiran, ternyata kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa bantuanNya. Tidak ada lagi yang perlu dikejar kecuali ridho Illahi atas segala perbuatan kita. Itulah yang menjadikan ibadah haji itu sesuatu banget. Sesuatu yang mengubah kita.
Selamat jalan para tamu Allah, selamat menikmati perjalanan batiniah dengan ikhlas, sabar, dan penuh rasa syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H