Mohon tunggu...
Suer@nywhere
Suer@nywhere Mohon Tunggu... Konsultan - Mencoba membaca, memahami, dan menikmati ciptaanNya di muka bumi. Action to move forward because word is not enough. Twitter/Instagram: @suerdirantau

Mencoba membaca, memahami, dan menikmati ciptaanNya di muka bumi. Action to move forward because word is not enough. Twitter/Instagram: @suerdirantau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji itu sesuatu banget

16 Agustus 2018   12:12 Diperbarui: 16 Agustus 2018   20:14 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawaf di Masjidil Haram. Foto: Suer

Muncul pula perasaan takut tertular penyakit (umumnya, batuk/flu) yang mewabah di sekitar kita. Tipisnya toleransi yang berbuah kejengkelan terhadap perilaku nyeleneh dari teman sekamarnya atau sesama calhaj yang rentang usianya berbeda-beda. Belum lagi jenis makanan yang tak sesuai selera, kenyamanan akomodasi dan transportasi, tersesat atau kehilangan rombongan, koper tertukar atau hilang, dan gangguan lain dengan segala dinamikanya.

Marah, mencaci atau bertengkar adalah perbuatan yang dilarang saat sudah mengenakan pakaian ihram. Jadi mau nggak mau, suka nggak suka, kita harus berupaya habis-habisan untuk menekan emosi dan ego ke titik nol. Inilah yang menjadikan ibadah haji bukan sekedar ibadah fisik tetapi juga ibadah batiniah. Kalau hati tak tentram, emosi bergejolak, pikiran gundah, bagaimana kita akan khusyuk beribadah? Amit-amit lah, jangan sampai yang didapat dari ibadah haji ini hanya kelelahan fisik tanpa penyucian batiniahnya.

Kiat menjadi tamu Allah yang terbaik saat ibadah haji adalah berdamai dengan diri sendiri. Sabar, pasrah, mengalah, ikhlas, dan berprasangka baik atas segala sesuatu. Menerima, mensyukuri, dan menikmati apapun yang kita dapatkan sebagai yang terbaik dari tuan rumah. Ingat, kita adalah tamuNya yang Maha Mengatur. Biarlah Allah yang menjadi penolong ketika kesabaran dan kepasrahan kita disalahgunakan oleh orang lain.

Prosesi haji yang kita lakukan merupakan napak tilas atas perjalanan batiniah Nabi Ibrahim AS dan anak-istrinya. Inilah wahana hijrahnya batin kita menjadi pribadi yang lebih tunduk pada kebesaran Illahi, lebih toleran, lebih sabar. Menyadarkan hati dan pikiran, ternyata kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa tanpa bantuanNya. Tidak ada lagi yang perlu dikejar kecuali ridho Illahi atas segala perbuatan kita. Itulah yang menjadikan ibadah haji itu sesuatu banget. Sesuatu yang mengubah kita.

Selamat jalan para tamu Allah, selamat menikmati perjalanan batiniah dengan ikhlas, sabar, dan penuh rasa syukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun