Perjumpaan saya dengan gulai bebek ini jadi mengajarkan kepada kita bahwa jika diberi kesempatan, daging-daging yang lain pun ternyata juga mampu memaksimalkan potensi dirinya untuk menjadi gulai yang dahsyat. Maka dari itu, berpikirlah terbuka, kawan-kawan. *halah.
3. Nasi Goreng Ayam Pop
Saya sempat mengintip proses pembuatan nasi goreng ini. Ternyata bumbunya sudah disiapkan lebih dahulu. Sudah diuleg dan tinggal dicampurkan saja dengan nasinya. Tampilan bumbunya hitam pekat seperti nasi goreng jawa.
Kekuatan nasi goreng ini tidak hanya terletak pada olahan nasinya. Topping-nya pun sungguh aduhai. Apalagi kalau bukan ayam pop, yang sekaligus tercantum sebagai judul nama makanan ini. Jujur, sebelumnya saya belum tahu bagaimana wujud dari ayam pop ini. Katanya, ini adalah ayam yang hanya banyak ditemui di tanah Sumatera.
Ketika mendengar nama ayam pop, langsung muncul pertanyaan-pertanyaan seperti : Apakah dia berbadan six pack seperti personil-personil boy band yang menyanyikan K-Pop itu. Atau dia berdandan glamor layaknya artis-artis pop kebanyakan. Kalau memang demikian, pantaslah ia menduduki kasta tertinggi dalam dunia per-ayam-an.Â
Bagaimanapun performa ayam ini, yang jelas ketika tahu dalam bentuk yang sudah dipotong dan digoreng, saya langsung sadar bahwa memang ayam pop berbeda dengan ayam kampung dan ayam potong pada umumnya. Dagingnya lebih ginuk-ginuk dan sintal. Begitu menggigitnya, mulut langsung termanjakan seketika. Tekstur serat-serat dagingnya juga lembut. Secara keseluruhan, ayam pop ini langsung mengingatkan saya pada tekstur ayam KFC original, namun jelas setingkat lebih tinggi dari itu.
4. Ikan Keurling
"Ini sudah aku siapkan makanan khas daerah sini. Ikan keurling, kesukaanmu." Ujar Habib Meulaboh Kepada Cut Nyak Dhien setelah menyambut kedatangan Cut Nyak Dhien dengan sangat ramah. Saya sendiri serasa tak percaya bahwa akhirnya saya juga berkesempatan menikmati makanan kesukaan Cut Nyak Dhien tersebut di sebuah warung makan yang terletak di daerah Babah Rot, Aceh Barat Daya.