Mohon tunggu...
Asril Novian Alifi
Asril Novian Alifi Mohon Tunggu... Penulis - Writer | Learning Designer | Education Consultant

Writer | Learning Designer | Education Consultant https://linktr.ee/asrilnoa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

7 Makanan Nikmat dari Aceh Barat Daya yang Tak Boleh Dilewatkan

26 Januari 2019   07:51 Diperbarui: 26 Januari 2019   08:12 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gak perlu pakai sendok. Langsung Sumber : dokpri

Saya jadi tertarik menelusuri tentang mengapa sebagian besar masakan Aceh berupa gulai-gulaian. Pasti ada hubungannya dengan latar belakang historis yang menyangkut sosio kultural masyarakat Aceh dari masa ke masa. Haduh, ini mengapa jadi berat gini pembahasannya. Baiklah, sepertinya saya sudah mulai melantur.

Yang jelas, selera saya tidak pernah bermasalah dengan masakan-masakan Aceh. Ya, mungkin karena sebagian besar masakan di Jawa Timur tak jauh beda karakternya dengan masakan Aceh, pedas dan kaya bumbu.

Begitu pula dengan gulai jruk ini. Komposisinya sungguh meriah. Kuahnya terbuat dari santan yang diolah dengan durian yang sudah difermentasi atau diasamkan. Itulah mengapa ada yang menyebutnya dengan nama gulai asam durian.

Untuk isian kuah diisi oleh udang, buah melinjo (emping), dan beberapa jenis sayur-sayuran. Baiklah, Anda pasti berpikiran sama dengan saya : "Itu kenapa makanan isinya kolesterol semua ?" Mulai dari durian, santan, udang, sampai melinjo semua dicampur jadi satu. Jadi untuk Anda yang memiliki timbunan kolesterol, silakan siapkan obat penurun kolesterol setelah menyantap makanan ini.

Kalau Anda merasa takut dengan kandungan kolesterolnya, lalu memutuskan untuk tidak menyantapnya -- sungguh, saya khawatir itu adalah keputusan yang gegabah, karena Anda akan kehilangan kesempatan untuk menyantap hidangan yang hawce itu. Ah, saya jadi terpikirkan satu hal : Jangan-jangan memang sesuatu yang luhur, menyimpan risiko besar yang harus dihadapi. Tuh, saya jadi melantur lagi, kan ?

6. Mie Aceh

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Alasan meletakkan Mie Aceh di dua deretan teratas sangat sederhana : karena saya penggandrung mie. Jika sudah menyangkut mie, saya akan rentan masa bodo dengan lingkungan sekitar. Saya bisa langsung cuek dengan orang di kiri dan kanan saya, lantaran sudah terlanjur khusyu berjibaku dengan makanan panjang mengular dengan rasa adiluhung ini : mie.

Dan tentu saja, Mie Aceh adalah mie yang menempati deretan teratas dalam daftar mie ternikmat versi selera makan saya. Ketika menyantap Mie Aceh di Aceh Barat Daya, saya semakin mengamini adagium yang mengatakan bahwa tak ada kenikmatan yang lebih paripurna selain menikmati makanan khas langsung di daerah asalnya.

Beberapa kali menyatap Mie Aceh di rumah-rumah makan di Jawa --meskipun itu adalah rumah makan milik orang Aceh yang di jawa sekalipun -- tetap saja, menyantap Mie Aceh langsung di tanah Aceh jauh lebih gokil. 

Entah karena suasananya atau karena memang bahan-bahannya langsung dari daerah asalanya -- yang jelas Mie Aceh yang dimakan langsung di Aceh sama seperti ketika menyantap nasi padang di tanah Padang, makan empek-empek di bawah Jembatan Ampera, makan sate madura di tepian Jembatan Sura Madu. Sungguh sangat sempurna.

Ada banyak topping Mie Aceh yang bisa dipilih di beberapa warung Mie Aceh di Aceh Barat Daya, mulai dari telur, udang, cumi, sampai kepiting. Namun, yang paling nggrenyeng di lidah saya tetap topping dengan telur yang sudah diorak-arik dan dicampur langsung dengan mie-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun