Mohon tunggu...
wahyu suryo
wahyu suryo Mohon Tunggu... -

wahyu suryo kelahiran yogyakarta 1983, akrab disapa wahyu...saat ini tengah menjalani hari-harinya bekerja di sebuah radio swasta di yogyakarta...dan tengah mencari kesejatian hidupnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seperti Iklan Minuman, Dongeng Tak Harus Jelang Tidur

16 Mei 2011   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

''Dongeng itu seperti iklan, di mana saja, kapan saja, siapa saja, boleh melakukan,'' ungkapnya.

Selain sebelum anak-anak tidur, mendongeng bisa juga dilakukan saat orang tua menemani anak bermain atau berlibur. Kak WeEs bercerita, sewaktu anaknya masih kecil sering dia ajak jalan-jalan menikmati pemandangan alam sambil dia mendongeng berdasarkan suasana yang dilihat.

''Dongeng tidak selalu diawali anuju sawijining dino, tapi bisa dimulai dari apa pun yang bisa dilihat, bahkan bisa dilakukan sewaktu bernyanyi, menangis bergantung suasananya.''

Arif Rahmanto, 35, salah seorang mantan murid Kak WeEs yang ikut hadir siang itu menambahkan, dongeng mampu mengembangkan imajinasi anak-anak terhadap gambaran karakter maupun tokoh yang ada di dalam dongeng. Jika orang tua pintar mendongeng, maka hal itu bisa menyetop kebiasaan anak-anak yang suka menonton tayangan televisi, yang dinilai kurang bagus bagi pendidikan mereka.

''Dongeng juga dinilai mampu menyegarkan pikiran anak-anak, setelah terjejal dengan berbagai macam pelajaran di sekolah,'' terangnya.

Arif masih ingat ketika Kak WeEs mendongeng untuk anak-anak di rumahnya. Dongeng yang disampaikan kebetulan bercerita tentang sosok raksasa. Selesai mendongeng anak-anak disuruh menggambar raksasa. Gambar yang dihasilkan ternyata beragam. Ada yang menggambar raksasa yang berwujud kecil tapi perutnya besar, ada pula yang menggambar sosok raksasa yang tinggi besar. Kondisi itu, menurut dia, berbeda ketika mereka disuruh menggambar kancil, ''Ini imajinasi terpimpin, anak sudah tahu sebelumnya, sehingga alangkah baiknya dongeng itu dibuat kreatif,'' ungkapnya.

Tutut, salah seorang peserta mengatakan, perkembangan teknologi yang semakin maju dewasa ini menyebabkan dongeng tidak begitu menarik di mata anak-anak. Anak-anak lebih tertarik menonton televisi dibandingkan mendengarkan dongeng saat menjelang tidur. ''Mereka juga sering berontak kalau distop nonton televisi,'' terangnya. Namun, setelah belajar mendongeng pada Kak WeEs, ibu 35 tahun itu berjanji sebisa mungkin akan mendongeng untuk anaknya di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun