Mohon tunggu...
wahyu suryo
wahyu suryo Mohon Tunggu... -

wahyu suryo kelahiran yogyakarta 1983, akrab disapa wahyu...saat ini tengah menjalani hari-harinya bekerja di sebuah radio swasta di yogyakarta...dan tengah mencari kesejatian hidupnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seperti Iklan Minuman, Dongeng Tak Harus Jelang Tidur

16 Mei 2011   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:35 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendongeng Wachidus Sururi atau yang lebih akrab disapa Kak WeEs merasa prihatin karena banyak orang tua yang meninggalkan kebiasaan mendongeng kepada anak-anak. Padahal, kebiasaan mendongeng dapat membina hubungan emosional antara orang tua dan anak.

Rumah Kak WeEs, 53, di kawasan Sarirejo 2 RT 5 Singosaren, Kotagede, Minggu kemarin (17/4/2011) tampak regeng. Sekitar 20 ibu-ibu dari Kampung Cokrodirjan, Jogjakarta , dengan khidmat menyimak penuturan salah seorang pendongeng andal Indonesia itu. Ibu-ibu tersebut datang untuk belajar mendongeng.

Menempati sebuah pendapa di rumah sederhana berdinding kayu berwarna cokelat, yang disekitarnya masih banyak ditumbuhi berbagai pepohonan yang rimbun, ibu-ibu tampak antusias mendengarkan berbagai penjelasan yang disampaikan Kak WeEs. Bahkan mereka tak segan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai cara mendidik anak lewat dongeng.

Siang itu, Kak WeEs berpenampilan sangat khas, menggunakan topi berekor warna hitam yang menjadi koleksinya. Selain itu, dia juga mengenakan jas hitam dan sarung hitam motif kotak-kotak.

Dalam pertemuan yang digelar secara lesehan dan penuh keakraban itu, Kak WeEs didampingi istrinya, Lusiana Sabariah, 47, serta beberapa orang mantan murid yang pernah belajar mendongeng kepadanya.

Kepada puluhan ibu-ibu yang datang ke rumahnya Kak WeEs menyatakan, jika sejak kecil anak-anak terbiasa didengarkan dongeng oleh orang tuanya, maka saat dewasa mereka akan terbiasa mengungkapkan perasaan mereka, sehingga orang tua bisa mengontrol perilaku anak.

Kak WeEs mengaku prihatin dengan orang tua yang cenderung menyalahkan, jika anak mereka melakukan kesalahan, padahal kesalahan itu mungkin disebabkan para orang tua yang tidak pernah memupuk anak sejak kecil dengan dongeng.

''Mendidik anak untuk menanamkan fondasi moral yang kuat melalui dongeng, namun mayoritas orang tua saat ini melupakannya,'' terangnya.

Membuat dongeng untuk anak-anak, kata dia, tidak sulit jika mau berusaha. Syaratnya hanya dengan banyak membaca buku atau memainkan kreativitas imajinasi, menggunakan tokoh-tokoh tertentu ataupun kisah-kisah hewan.

Sejak janin berada dalam kandungan dan ditiupkan ruh, maka antara ibu dan bayinya sudah bisa saling berkomunikasi. Hal itu akan tertanam kuat dan menjadi dasar bagi perilaku anak. ''Alangkah mulia para ibu yang menyadari hal itu,'' katanya.

Menurut Kak WeEs, minimal 10 menit dalam 24 jam, para orang tua wajib mendongengkan anak-anak sebelum tidur di malam hari. Karena nilai dongeng akan terekam kuat dan terbawa hingga si anak tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun