Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bang, Kamu Lahir Prematur loh…

30 Oktober 2015   11:02 Diperbarui: 30 Oktober 2015   12:42 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pengalaman istri menjadi ibu, menurut pengakuannya, saat melahirkan dia langsung ingat ibunya. Air matanya meleleh setelah mulai hilang pengaruh anestesi sehabis operasi cesar. Dia ingat ibu yang melahirkannya. Perjuangan dan keberanian untuk melahirkan dia. Saya tentu tak akan bisa mengalami itu, tetapi saya bisa merasakan apa yang dirasakan istri saya saat itu.

 

Kini anak saya sudah dua. Yang besar laki-laki umurnya 5 tahun kurang, sedang yang kecil perempuan umurnya 2 tahun lebih. Keduanya memiliki karakter yang berbeda. Selera makannya pun berbeda. Si sulung hanya memakan jenis makanan tertentu sesuai pilihannya, sedangkan si bungsu bisa dan mau memakan berbagai jenis makanan, mulai dari kerupuk sampai bakso, yang manis sampai yang bersambal pedas, dia suka makan. Si sulung lebih manja daripada si bungsu. Terkadang mereka berlomba mendapat perhatian, dua-duanya ingin didengar. Malah kadang bersaing juga dengan ibunya, semua bercerita pengalaman hari ini dan saya harus mendengarnya. Begitulah ternyata menjadi ayah dari dua anak, kini hatiku harus ada tiga, buat ibunya, dan buat anak-anak kami.

 

Persoalan si Sulung dan Ibunya

 

Si sulung itu memang agak manja. Maklum anak pertama banyak yang memperhatikan. Opungnya, tulangnya, tantenya, bapaudanya, semua memberi perhatian. Walaupun begitu, sebenarnya dia diam-diam memperhatikan juga saran-saran yang saya berikan, kemudian meniru apa-apa yang saya kerjakan. Dia membolak-balik buku seolah sudah bisa membaca, dia membersihkan meja katanya banyak debu. Mengingatkanku untuk mengerjakan tugas kuliah. Dia mendoakan adiknya, dan semua yang telah memperhatikan dia disebut satu persatu.

 

Persoalan timbul kalau permintaannya tidak dipenuhi. Seperti tadi malam, dia minta permen vitamin C, yang tidak dipenuhi oleh ibunya. Karena seharian dia sudah makan dua permennya. Lalu mereka pun bersoal karena channel tivi. Ibunya mau menonton FoxCrime, anaknya mau nonton ”para-para” film kartun. Si sulung marah-marah kepada ibunya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun