Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Batak] Asal Mula Gempa Bumi

28 Agustus 2015   12:14 Diperbarui: 28 Agustus 2015   12:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, OMN mengabulkan permohonan Siboru Deangparujar. Diapun menempa tanah daratan dengan bekal segenggam tanah dari Dunia Atas pemberian OMN. Setiap hari semakin luas daratan tersebut, terbentang di atas lautan luas. Dia menempa dengan sungguh-sungguh.

 

OMN masih berharap Siboru Deangparujar kembali ke Dunia Atas. Ada seorang hukuman yang dikirim ke Banua Toru (Dunia Bawah) bernama Raja Padoha, seorang yang menerima hukuman karena suka bikin onar, provokator. Oleh OMN, Raja Padoha diinstruksikan untuk mengganggu proses penempaan daratan yang sedang dikerjakan Siboru Deangparujar. Raja Padoha mengguncang tanah daratan itu, sehingga bergunjang keras dan rusak, longsor dimana-mana. Siboru Deangparujar ketakutan, tak habis pikir apa yang terjadi. Dia pun memasang paralamaton – sistem pendeteksi. Lalu diketahui ternyata penyebabnya adalah Raja Padoha.

 

“Saya disuruh oleh OMN” begitu pengakuan Raja Padoha setelah diinterogasi oleh Siboru Deakparujar. Siboru Deakparujar kemudian mengetahui dari SMUN maksud dan tujuan OMN menyuruh Raja Padoha membuat kerusakan itu agar dia mau kembali ke Dunia Atas. Tapi dia tetap tidak mau. Dia meminta segenggam tanah lagi agar untuk material memperbaiki kerusakan yang ada. Dia juga meminta satu set napuran (sirih) dari namboru (bibi) nya Narudang Ulubegu – Siboru Lindung Bulan.

 

Siboru Deangparujar pun mengunyah sirih dari bulan itu. Bibirnya memerah, pipinya merona. “Puih!!!” Siboru Deangparujar membuang liurnya karena memakan sirih, mengenai punggung Raja Padoha. Raja Padoha menoleh, dan terpesona melihat sosok putri di depannya, cantik denga bibir memerah dan pipi merona.

 

Raja Padoha pun merayu Siboru Deangparujar, minta sirihnya dan karena sudah tidak mau bertunangan dengan Si Raja Odap-odap, dia menembak agar Siboru Deangparujar mau bertunangan dengan dia.

 

“Ia nunga manjua hamu ale boru ni rajanami tu Si Raja Odap-odap, tung dapadomu jala tapasaut ma langkanta dison, ahu ma di ho” rayu Raja Padoha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun