Namun, pelaksanaannya masih membutuhkan perbaikan. Perbaikan-perbaikan tersebut terkait hal-hal yang sering dilupakan dalam coaching.Â
1. Komunikasi Nonverbal
Sejauh pengamatan yang dilakukan, praktik coaching yang berjalan belum mengoptimalkan komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal dimaksud terkait dengan kontak mata dan gestur.Â
Hal yang sering terlupakan adalah kontak mata. Padahal ini adalah hal penting sebagai wujud kehadiran seutuhnya.Â
Kontak mata sebagai bahasa nonverbal memiliki kekuatan. Terutama meyakinkan coachee bahwa coach mendengar aktif.Â
2. Coaching bagi Murid
Komunikasi yang dilakukan masih sebatas guru dengan guru. Masih jarang terjadi komunikasi dua arah dengan murid.Â
Kendala yang dialami adalah terkait membangun komunikasi dua arah. Komunikasi dengan murid cenderung lebih susah.Â
Guru memiliki tantangan lebih besar dalam menggali potensi murid agar bisa menemukan solusi permasalahan sendiri.Â
Strategi yang bisa diterapkan di antaranya, yaitu dengan melibatkan orang tua murid dan memberikan pertanyaan sesuai tingkat usianya.Â
3. Budaya Positif Komunitas Belajar di Sekolah
Sampai saat ini coaching belum menjadi budaya positif di sekolah. Coaching masih sebatas dilakukan oleh guru penggerak.Â
Padahal sejatinya coaching ini bisa dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Artinya guru penggerak harus mengimbaskan kepada warga sekolah.Â
4. Suasana Santai Saat Coaching
Hal ini penting untuk membangun kemitraan dengan coachee. Suasana santai akan membuat coachee lebih terbuka.Â