Pada tahap ini, guru penggerak mendampingi aksi yang dilakukan sejawat. Keduanya akan bergantian mengamati proses pembelajaran.Â
Guru penggerak menjadi yang pertama diamati. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan contoh proses pembelajaran berkualitas sesuai napas Kurikulum Merdeka.Â
Selanjutnya keduanya menyepakati waktu giliran sejawat untuk diamati. Proses pengamatan bisa menggunakan rubrik supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching.Â
Setelah pengamatan, guru penggerak dan sejawat melakukan percakapan berbasis coaching. Tujuannya untuk memberikan umpan balik berdasarkan data pengamatan pembelajaran.Â
Seperti Apa Refleksi Praktik Baik yang Dilakukan?
Banyak peristiwa terjadi selama penerapan praktik baik. Selain komunikasi individu juga terjadi diskusi hangat.Â
Selain itu, juga ada kolaborasi erat antara guru penggerak dengan sejawat. Peristiwa lainnya adalah adanya pengambilan komitmen sejawat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.Â
Beragam perasaan bercampur setelah melaksanakan aksi nyata. Perasaan tertantang mengubah pemahaman sejawat terkait paradigma pembelajaran yang memerdekakan.Â
Perasaan lainnya adalah bahagia karena pada akhirnya mampu menyebarkan pemahaman terkait pembelajaran berkualitas melalui IKM dengan cara yang menyenangkan.Â
Pembelajaran utama dari praktik baik ini adalah pentingnya membangun kemitraan yang hangat sebagai pembuka komunikasi agar sejawat bisa merumuskan komitmen melakukan perbaikan kualitas pembelajaran di kelas.Â
Ke depannya praktik baik ini akan terus dilakukan kepada sejawat lain, baik komunikasi individu maupun kelompok. Terutama bagi anggota komunitas belajar yang tahun depan akan mengajar di kelas 7 saat penerapan Kurikulum Merdeka.Â
Tentu berkoordinasi dengan pihak sekolah. Tidak lupa memberikan kesempatan sejawat yang telah lebih dulu melakukan KAP menyampaikan praktik baiknya. Â