Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Guru Penggerak dalam Literasi Digital, Apa Saja?

23 Februari 2023   17:25 Diperbarui: 25 Februari 2023   08:40 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan pada materi kunci komitmen sama persis dengan salah satu alur TIRTA dalam coaching, yaitu TAnggung Jawab. Meskipun demikian keduanya memiliki perbedaan. Dalam KAP bisa diterapkan secara berkelompok. 

Sedangkan coaching biasanya diterapkan kepada individu. Namun, demikian keduanya tetaplah hal yang bisa dianggap sama. Artinya, bahwa secara tidak langsung guru penggerak bisa menjalankan perannya dalam literasi digital melalui KAP atau coaching. 

Salah satunya adalah dalam menyebarkan pemahaman dalam menyikapi sebuah berita yang belum tentu kebenarannya. Peran ini bisa dijalankan di kalangan murid, sejawat, orang tua, dan masyarakat. 

Ilustrasi kegiatan ToT edukasi literasi digital dengan pendekatan KAP (Foto: dokumentasi pribadi) 
Ilustrasi kegiatan ToT edukasi literasi digital dengan pendekatan KAP (Foto: dokumentasi pribadi) 

Bagaimana peran guru penggerak dalam literasi digital? 

Uraian tersebut di atas menjadi gambaran adanya korelasi antara guru penggerak dengan literasi digital. Terutama dalam upaya peningkatan kesadaran diri dan orang lain dalam menanggapi berita hoaks. 

1. Peran bagi murid

Bagi murid, guru penggerak dapat menempatkan diri sebagai fasilitator. Terutama dalam kegiatan sekolah yang terkait upaya penyebaran hoaks. 

Guru penggerak dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan murid di sekolah. Bisa saja menerapkan materi KAP atau coaching. Keduanya memiliki kesamaan dalam proses implementasinya. 

2. Peran bagi rekan sejawat

Bagi sejawat, guru penggerak bisa menempatkan diri sebagai mitra belajar. Artinya, proses peningkatan kesadaran dilakukan dengan pendekatan POD. 

Dengan demikian guru penggerak akan sama-sama belajar dengan berangkat dari pengalaman. Tentu ini akan lebih memudahkan guru penggerak untuk mengubah pola pikir sejawat terkait menangkal hoaks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun