Kolom Catatan Refleksi Guru diisi berdasarkan refleksi proses pembelajaran oleh guru yang disupervisi. Pada proses ini, supervisor meminta guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.Â
Proses refleksi dilakukan setelah guru menyampaikan tujuan percakapan pasca observasi. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya supervisor menyampaikan data observasi. Setelah mendapat tanggapan guru, supervisor melanjutkan dengan umpan balik. Semua itu dicatat dalam kolom Topik Percakapan dan Catatan.
Umpan balik yang diberikan oleh supervisor selanjutnya menjadi bahan percakapan tindak lanjut. Hasil percakapan dituangkan oleh supervisor ke dalam kolom tindak lanjut.
Lembar catatan lainnya adalah lembar Rencana Pengembangan Diri guru. Terdapat beberapa kolom dalam lembar ini. Kolom-kolom tersebut adalah Aktivitas Pengembangan, Tujuan yang Hendak Dicapai, Ukuran Keberhasilan, Pendukung, dan Waktu.
Kolom Aktivitas Pengembangan diisi dengan kegiatan yang akan dilakukan guru untuk mengembangkan diri. Terutama terkait dengan umpan balik dari supervisor. Bisa saja berupa pengembangan diri terkait penerapan budaya positif. Bisa juga terkait pengembangan pembelajaran berdiferensiasi atau sosial emosional.Â
Pengisian kolom ini tergantung pada hasil percakapan coaching dengan guru. Supervisor bisa menggali melalui tanggapan terhadap umpan balik yang diberikan. Demikian halnya dengan tujuan, ukuran keberhasilan, pendukung, dan waktu.
Demikianlah cara pengisian lembar supervisi akademik. Pemahaman terkait hal ini akan mengantarkan seorang supervisor lebih ahli dalam menggali area pengembangan guru yang disupervisi beserta tindak lanjutnya.
Semoga bermanfaat!
Salam Bloger Penggerak
Sudomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H