Eksistensi diri perlu terus dipupuk. Adanya pengakuan dari ekosistem sekolah perlu diupayakan. Melalui usulan-usulan program sekolah berdampak pada murid adalah salah satu jalan.Â
Melalui keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sekolah akan membuat posisi guru penggerak diperhitungkan. Eksistensi diri ini pada akhirnya akan membuat seorang guru penggerak diterima keberadaannya.Â
Pendekatan secara personal dan konsisten dengan unsur pimpinan sekolah akan memudahkan guru penggerak dalam melakukan kiprahnya. Hubungan baik yang terus terjaga membuat eksistensi guru penggerak pun akan lebih diakui.Â
Ketiga hal tersebut di atas akan menjadi kekuatan guru penggerak untuk tetap membumi. Euforia atas gelar baru sebagai guru penggerak pun akan menjadi sumber kekuatan melakukan perubahan.Â
Jadi, bahagia atas pencapaian sewajarnya saja. Jangan sampai euforia justru membuat upaya perubahan yang dilakukan menjadi tersendat karenanya.Â
Sebagai bentuk kebahagiaan yang berlebihan, euforia perlu dikelola. Agar keberadaannya tidak sampai membuat orang lain berkata, "Halah lebai! Mentang-mentang sudah jadi guru penggerak!"
Semoga bermanfaat
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H