Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coaching Guru Penggerak, Seberapa Penting?

3 Februari 2023   06:52 Diperbarui: 4 Februari 2023   09:14 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip coaching memuat tiga kata kunci, yaitu kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi. Ketiga prinsip tersebut dapat digunakan untuk memberdayakan orang lain. Bukan saja rekan sejawat, melainkan juga murid di sekolah. 

Berikut uraian singkat tentang prinsip-prinsip coaching. 

Pertama, kemitraan. 

Kemitraan merupakan hubungan yang setara. Antara seorang guru sebagai coach dan rekan sejawat sebagai coachee, keduanya adalah rekan berpikir. Kemitraan dapat dibangun dengan rasa percaya diri dan rendah hati. 

Percaya diri jika coaching dilakukan dengan yang lebih senior. Sedangkan rendah hati diberlakukan saat melakukan coaching dengan yang lebih junior. 

Kemitraan ditunjukkan dengan mengedepankan tujuan rekan sejawat yang ingin dikembangkan. Pertanyaan membangun kemitraan bersifat terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini disampaikan untuk menggali tujuan coachee. 

Selain itu, juga untuk mengetahui kompetensi yang ingin dikembangkan dalam jangka waktu tertentu. Pertanyaan juga menggali hal-hal yang ingin dicapai oleh coachee. Tidak lupa pertanyaan ini juga menggali hal-hal yang ingin ditingkatkan coachee ke depannya. 

Kedua, proses kreatif. 

Coaching merupakan percakapan untuk mengantarkan seseorang menuju kondisi ideal di masa depan. Guna mencapainya diperlukan proses kreatif. Proses kreatif ini dijalankan melalui percakapan bermakna. Percakapan tersebut memiliki sifat dua arah, memicu proses berpikir coachee serta menggali dan memetakan situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru. 

Pertanyaan ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran diri coachee. Kesadaran diri ini nanti pada akhirnya memudahkan coachee menentukan langkah-langkah meningkatkan kompetensi. 

Ketiga, memaksimalkan potensi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun