Prinsip coaching memuat tiga kata kunci, yaitu kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi. Ketiga prinsip tersebut dapat digunakan untuk memberdayakan orang lain. Bukan saja rekan sejawat, melainkan juga murid di sekolah.Â
Berikut uraian singkat tentang prinsip-prinsip coaching.Â
Pertama, kemitraan.Â
Kemitraan merupakan hubungan yang setara. Antara seorang guru sebagai coach dan rekan sejawat sebagai coachee, keduanya adalah rekan berpikir. Kemitraan dapat dibangun dengan rasa percaya diri dan rendah hati.Â
Percaya diri jika coaching dilakukan dengan yang lebih senior. Sedangkan rendah hati diberlakukan saat melakukan coaching dengan yang lebih junior.Â
Kemitraan ditunjukkan dengan mengedepankan tujuan rekan sejawat yang ingin dikembangkan. Pertanyaan membangun kemitraan bersifat terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini disampaikan untuk menggali tujuan coachee.Â
Selain itu, juga untuk mengetahui kompetensi yang ingin dikembangkan dalam jangka waktu tertentu. Pertanyaan juga menggali hal-hal yang ingin dicapai oleh coachee. Tidak lupa pertanyaan ini juga menggali hal-hal yang ingin ditingkatkan coachee ke depannya.Â
Kedua, proses kreatif.Â
Coaching merupakan percakapan untuk mengantarkan seseorang menuju kondisi ideal di masa depan. Guna mencapainya diperlukan proses kreatif. Proses kreatif ini dijalankan melalui percakapan bermakna. Percakapan tersebut memiliki sifat dua arah, memicu proses berpikir coachee serta menggali dan memetakan situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru.Â
Pertanyaan ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran diri coachee. Kesadaran diri ini nanti pada akhirnya memudahkan coachee menentukan langkah-langkah meningkatkan kompetensi.Â
Ketiga, memaksimalkan potensi.Â