Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Eksperimen Sosial: Ikutan Nyaleg Nyok....

17 Januari 2024   11:21 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:43 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika anda hampir sepanjang hidup tidak pernah tahu apa yang namanya dunia politik ? Dunia politik yang selama ini kita kenal dengan sederet stigma negative mulai dari rivalitas, fitnah, adu domba, hoax, saling serang, saling adu argument, saling framing, money politic, kecurangan, adu fisik, adu mulut, pengerahan massa, bangun opini negative lawan, saling curiga, persahabatan semu, dan sederet lainnya. Tiba-tiba semua yang disbutkan di atas  anda masuk dalam dunia politik. 

Kondisi seperti Ini tentu saja menimbulkan "shock attitude" yaitu keterkejutan sikap di mana seseorang yang selama ini hidup dalam pergaulan dan komunikasi normal dihadapkan pada kenyataan tidak normal. Akibatnya menimbulkan "kebingungan"  bersikap berperilaku dan itu harus dihadapi setiap hari.

Pintu masuk dunia Politik melalui apa sih ? Jawabannya adalah melalui Pemilihan Umum (Pemilu). Indonesia pertama kali menyelenggarakan Pesta demokrasi satu decade setelah kemerdekaan tepatnya 29 September -- 15 Desember 1955 yang menurut para pengamat politik pesta demokrasi paling langsung umum, bebas dan rahasia. Pasca Reformasi 1998 Pesta demokrasi lima tahunan yaitu Pemilihan Umum ini mungkin bisa di sebut sebagai "Hari Shock Attitude Nasional" setidaknya bagi yang berkenalan pertama kali masuk dunia politik melalui pencalegan sebuah partai politik.

Beberapa teman yang kami kenal bercerita bahwa anggota partai politik yang bersedia menjadi calon legislative (Caleg)  bisa melalui cara, Pertama : mendaftarkan dirinya ke partai politik yang menjadi pilihan. Kedua : Mengikuti kegiatan-kegiatan kepartaian dari Tingkat yang paling bawah ranting/rayon  (Desa, Kecamatan hingga Kota/Kabupaten) tergantung durasi yang diagendakan pimpinan partai. 

Misalkan Latihan Dasar Kepemimpinan yang materinya diisi dengan pengenalan partai beserta visi misi, program partai ke depan, jaringan partai, program ambisius partai tertuang dalam program jangka pendek, menengah dan Panjang.  Ketiga : Penyaringan calon ketua beserta pengurus di mulai dari Tingkat ranting, dewan pimpinan daerah (DPD) Kota/Kabupaten, hingga DPW Provinsi (Dewan Pimpinan Wilayah).

Tulisan ini di buat sebagai eksperimen social kiprah seorang yang mejadi seorang Bacaleg (Bakal Calon Legislatif) sebut saja Bang Jon (BJ) di sebuah Kabupaten yang berjarak Cuma 21 Kilometer dari Jakarta. Eksperimen ini di mulai di akhir April  tahun lalu tepatnya 28 April 2023. Handphone  Bang Jon sore pukul 15.00 WIB itu berdering mengetahui orang yang menghubungi namanya di kenal di angkatlah HP itu. 

Singkat cerita teman Bang Jon menceritakan aktivitas setelah pensiun sejak Agustus 2021 lalu salah satunya adalah aktif di Partai Politik di mana dia tingga. Dikarenakan jelang berakhirnya bulan Syawal 1443 H/2024 M teman Bang Jon mengajak untuk ikut acara Halal bi Halal di sebuah tempat dan mengiyakan untuk hadir. Namun, sayang tanggal 30 April 2023 lalu itu teman Bang Jon tidak hadir karena berhalangan. Namun, kesendirian menghadiri acara Halal bi Halal terobati sebab ada teman yang saya kenal Bapak Mar beliau senioritas dibanyak organisasi termasuk juga dunia politik.

Jelang acara pokok di mulai Bang Jon melihat beberapa orang memakai baju seragam partai, atribut dan asesoris lainnya untuk sesi pemotretan. Bang Jon kaget saat di minta untuk berfoto menggunakan uniform partai, yak arena di minta untuk berfoto maka tampilan dibuat secara rapi dan berkesan. Nah, saat acara pokok di mulai disebutkan oleh Ketua Panitia bahwa sesi foto tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri sebagai calon anggota legislative Tingkat kota. Lha mana mungkin pikiranku ikutan Caleg sedangkan Alamat KTP Bang Jon di Kabupaten. 

Dalam situasi bingung karena tak terpikirkan sedari awal terjun berpolitik dan atas dasar masukan Pak Mar untuk ikut saja daftar Caleg lewat Parpol yang ada di Kabupaten sambil memberikan nomor telepon pimpinan DPW Parpol di maksud. Langkah selanjutnya adalah menyampaikan dan diskusi dengan isteri. Akhirnya sore itu Bang Jon menghubungi pimpinan Parpol menanyakan apakah masih ada kuota caleg di daerah pemilihan Kabupaten serta persyaratan awal yang harus disiapkan. Sebagai catatan sekitar Nopember 2022 Bang Jon ditawarkan oleh sebuah Parpol mapan dan inilah yang mendasari untuk melakukan Eksperimen social ikutan nyaleg Bersama Parpol baru.

Di mulailah eksperimen social ini, Di Bulan Mei 2023 persyaratan awal menjadi calon anggota partai yang kemudian menjadi calon anggota legislative adalah menyerahkan Foto Kartu Identitas KTP untuk di proses kemudian menjadi KTA (Kartu Tanda Anggota) Parpol. Dibutuhkan waktu  2-3x24 jam pengurusan kartu keanggotaan sampai siap dan dikirim dalam bentuk digital. Kartu berukuran persegi empat di situ ada warna dominan partai, pendiri partai, nama anggota, no anggota partai, dan barcode. Selintas bahwa KTA lebih simple, praktis dan jelas tertulis. Untuk proses pencalegan karena parpol baru tidak usah lewat jalur ranting/rayon tapi bisa langsung ke DPD Kota/Kabupaten.

Sebagai Parpol baru maka ketentuan dan tata cara keikutsertaan dalam Pemilihan Umum 2023 serupa dengan partai yang sudah eksis terlebih dahulu seperti partai warna merah, kuning, biru, hijau atau orange. Persyaratan awal menjadi caleg DPRD Kota/Kab berbeda DPRD Provinsi dan DPR RI. Syarat mengajukan diri sebagai caleg DPRD Kota/Kabupaten lebih simple dan semuanya dilakukan di Kota/Kabupaten. Persyaratan administrasi dan medis oleh Pimpinan partai diperbolehkan melalui jalur mandiri atau kolektif. Berhubung Bang Jon baru kenal politik setelah 29 tahun lebih di birokrasi pemerintah maka memilih jalur Kolektif.

Hari Pertama, sesuai tata urutan bang Jon dialihkan untuk mengurus Surat Keterangan Berkelakuan Baik (SKCK) di Kantor Mapolresta Kabupaten. Dibutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk mendapatkan SKCK mulai dari pengisian lembar data, sidik jari, foto, keterangan asal usul orangtua/keluarga, biodata,  hingga data ciri-ciri fisik. Hari Kedua, setelah memperoleh SKCK maka mengurus Surat Keterangan Tidak Terlibat Pidana di Kejaksaan Negeri Kabupaten namun tata cara pengajuan surat tersebut menggunakan sebuah aplikasi. Jika aplikasi diisi dengan benar maka pada saat berkunjung ke kantor Kejaksaan Negeri Bang Jon sudah 90% urus sedikit saja isian yang dibutuhkan. Hari Ketiga, Bersama-sama dengan bacaleg lain dari partai-partai politik peserta pemilu menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten mengikuti pemeriksaan Kesehatan.

Hari keempat, Kembali ke RSUD untuk mengikuti pemeriksaan kejiwaan. Nah, ini menurut Bang Jon amat penting dikarenakan banyak tersebar kabar bahwa pasca berakhirnya pileg banyak bacaleg yang mengalami stress ringan hingga stress berat dikarenakan sebab ekspektasi berlebihan. Kekuatan mental fisik memang dipertaruhkan tidak heran kalau ada beberapa Rumah Sakit di daerah sudah menyiapkan bahkan sampai membangun Gedung baru untuk menampung para bacaleg yang mungkin belum bisa menerima kenyataan gagal duduk di Gedung parlemen.  Kenapa bisa stress ? sekedar info awal bukankah pengurusan SKCK, dan lainnya butuh biaya ?

Mengapa persyaratan awal mesti dilengkapi karena dokumen itu juga harus didampingi dengan bukti legalisir ijazah Pendidikan yang diajukan saat mengajukan diri sebagai bacaleg. Perlu diketahui bahwa Pendidikan sekolah lanjutan atas (SMA/SMK/Aliyah/Sederajat) adalah Pendidikan minimum untuk bisa mengajukan diri sebagai bacaleg. Kalau memang ijazah  Pendidikan strata satu, dua dan tiga bisa dilampirkan mengapa harus ijazah SMA? Yang utama adalah bacaleg harus memberikan hal terbaik untuk meningkatkan kualitas personal anggota dewan. Bukankah semakin baik Tingkat Pendidikan bacaleg akan menumbuhkan kepercayaan Masyarakat terhadap anggota Dewan kelak ?

Fase selanjutnya adalah team yang ditunjuk DPD parpol mengeluarkan SK Caleg Parpol berisi nama-nama anggota sesuai jumlah kursi di DPRD Kabupaten, lanjut melakukan input via akses ke KPUD Kabupaten dari semua dokumen-dokumen bacaleg sesuai dengan tenggat waktu. Selama melakukan penginputan ada saja yang ditemukan belum memenuhi persyaratan bacaleg seperti legalisir ijazah harus terbaru dan stemple basah, kesesuaian bukti SK Pensiun bagi ASN yang mendaftar bacaleg dan lainnya. 

Tibalah akhirnya sesuai jadwal KPUD bahwa peserta pemilu harus menyerahkan dokumennya dalam bentuk cetak (print) dan diserahkan dalam rombongan iring-iringan kendaraan dari Kantor DPD menuju ke KPUD Kabupaten. Sejenak menunggu penerimaan berkas dokumen dari perwakilan DPD Kabupaten  oleh Ketua KPUD Kabupaten setelah dokumen bacaleg diperiksa dan dicocokan maka akan dinyatakan dokumen bacaleg masuk kategori apa ? Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Alhamdulillah Partai Baru Bang Jon memenuhi persyaratan. Itulah yang menjadi persyaratan nanti dikeluarkan DCS (Daftar Calon Sementara) Bacaleg.

Ada catatan menarik terkait bacaleg sebelum DCS keluar atau di daftarkan ke KPUD yaitu ada bacaleg yang mundur entah alasan sendiri, godaan partai politik lain untuk pindah, atau memang berhalangan tetap alias meninggal dunia. Ini juga buat catatan parpol lain sebelum melakukan perekrutan bacaleg karena umumnya ada beberapa caleg yang memang menjadi pengurus parpol lainnya sebelum mendaftar ke partai baru. 

Bukankah menjadi anggota parpol itu tidak  seperti hal kaku artinya selama bertentangan dan tidak sejalan dengan Keputusan partai seseorang bisa keluar masuk partai lainnya. Bang Jon bisa lihat pernah ada bacaleg yang berasal dari partai warna biru, merah, kuning atau lainnya. Fase lanjutan diterbitkannya DCS oleh KPUD untuk beberapa waktu yang pada akhirnya KPUD Kabupaten mengeluarkan Daftar Calon Tetap (DCT) Bacaleg sebagai Peserta Pemilu tahun 2024.

Nah yang amat menarik dari proses pencalegan adalah Kantor DPD, DPW Provinsi melakukan penggemblengan para Caleg baik DPRD Tingkat Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, hingga DPR RI Pusat dilakukan serentak di Kota Bandung tanggal 5 Nopember 2023 lalu selama hampir 12 jam mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB malam. Pemateri penggemblengan Caleg dinamakan Rapat Koordinasi meliputi : UU Pemilu, Motivasi bacaleg dari motivator andal, strategi kemenangan, Pemetaan TPS dan daerah pemilihan sesuai lokasi caleg hingga diskusi ringan hingga diskusi berat. Pesan Bang Jon adalah bagaimana merancang menang kolektif bukan menang perseorangan yang menitikberatkan pada Kerjasama dan koordinasi sesame caleg. Teknis dan praktek di lapangan untuk meraih kemenangan kolektif bisa dilakukan eksperimen social.

Eksperimen social pertama : Bang Jon sebagai bacaleg DPRD Kabupaten dari Partai Baru dilingkungan sekitar tempat tinggal termasuk setelah sholat atau kajian Islam. Saat Bang Jon kepada banyak orang/kenalan menanyakan tahukah partai baru ini ? 99% catatan mereka sepakat geleng-geleng kepala menandakan mereka tidak tahu. Apa yang Bang Jon lakukan yaitu menyampaikan penjelasan singkat apa itu partai bang Jon, siapa pendirinya, visi dan misi, tendensi ke paslon capres cawapres. Mereka datar-datar saja menyimak dan memahaminya. Kesimpulan : Bahwa Partai baru butuh panggung besar Tingkat nasional agar di kenal Masyarakat luas seperti Iklan di media elektronik, Media social, dan media di tempat terbuka di kota-kota besar, Partai Baru butuh sosok tokoh nasional bukan hanya satu tapi bisa dua, lima, sepuluh bahkan ratusan tokoh untuk memperkuat basis kepercayaan pada partai baru agar cepat terdongkrak.

Eksperimen social kedua : Bang Jon dari Juni-Desember 2023 belum memasang banner, baliho atau alat peraga kampanye di jalan-jalan utama sesuai dengan Daerah Pemilihan. Padahal kata orang setiap bacaleg wajib memperkenalkan diri kepada Masyarakat melalui alat-alat perga cetak tadi yang di pasang di pagar, pohon, tiang Listrik bahkan di semua bagian jalan yang terjangkau. Lho kenapa tidak pasang gambar diri, gambar partai, gambar capres cawapres yang didukung ?  ini disebabkan oleh keterbatasan dana untuk urusan cetak mencetak spanduk, baliho dan lainnya. 

Lagi-lagi bang Jon berpesan siapkan payung sebelum hujan siapkan anggaran sebelum bersedia menjadi caleg. Ini bukan sekedar syahwat menjadi caleg tapi memang untuk menjadi popular di Masyarakat dan menjadi pilihan warga untuk di coblos 14 Februari 2024 harus di kenal lewat gambar diri dan partai. Caleg dhuafa kira-kira apa tools yang di pakai untuk mempopulerkan diri? Tak heran jika tetangga depan rumah bang Jon menyinggung dengan kalimat "tetangga nyaleg kok gambarnya ngga ada di sekitaran tempat tinggal?"

Eksperimen social ketiga : bang Jon ingatkan harus hati-hati terhadap godaan dan bujukan. Tiba-tiba kenalan Bang Jon call Mas Teg memulai perbincangan  tanya apa kabar dan setelahnya langsung pada point bagaimana strategi pencalegan ? lha bang Jon yang tidak punya pengalaman berpolitik  bilang ya jalani aja hasilnya entah bagaimana. Mas Teg bilang yuk kita ngopi bahas saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Bertemulah bang Jon dengan Mas Teg dan rekannya bicara ke sana-kemari tentang Pemilu dan Caleg plus TPS. Jebule, hitungan biaya tuk biayai saksi dengan alasan suara agar terpantau dan saksi yang kita utus akan memilih bang Jon. Keluarlah angka dan hitungan biaya per TPS untuk seorang saksi tanggal pencoblosan untuk uang makan, rokok, minum. 

Belum lagi untuk sumbangan suara keluarga saksi angkanya fantastis. Bang Jon bilang saya caleg dhuafa selesai pertemuan hingga tulisan di buat tidak ada kabar dari mereka. Jadi kesimpulannya kalua caleg tidak berduit maka di mata para pemburu suara di anggap kurang bonafid. Jadi ada semacam penggolongan bahwa caleg berduit terus maju, caleg dhuafa mandeg. Keikhlasan, keberpihakan pada Caleg Dhuafa masih sangat jauh itulah yang terjadi di Masyarakat. Pemilu ternyata melahirkan segerombolan manusia pemburu materi, tidak lagi melihat jejak rekam kerja atau prestasi Caleg. Kekuatan uang amat mendominasi dan sudah mandarah daging. Padahal saat bertemu sudah makan minum dan ganti bensin. No Money No Party

Eksperimen social keempat : Jangan percaya pada broker apapun cukup sebagai pengetahuan /pengalaman semata. Sebagai caleg Partai baru harus di akui bahwa bang Jon memiliki popularitas. Ini dampak dari seringnya posting di Status Whattsap, Instagram, Facebook, Thread, Twitter/X. Popularitas caleg memancing broker untuk memanfaatkan ketidakcermatan caleg. Istilah Broker baru dipahami  setelah berkenalan dengan mereka entah itu mengaku sebagai profesi x, y atau z. 

Katanya bisa membantu suara yuk bang Jon lakukan pendekatan. Sudah beberapa kali pertemuan dengan broker Cuma satu kesimpulan mereka professional bekerja tidak sendiri, janji membantu suara di TPS adalah dalih untuk mengeruk kepentingan pribadi dari caleg. Caleg yang lengah akan masuk pada situasi di mana akan dipermainkan oleh broker dengan memberikan janji hingga intimidasi. Caleg yang tidak hati-hati akan terus terikat dengan broker entah sampai kapan menunggu Juni 2024 ? Sudahi saja walau sudah keluar biaya makan minum dan etoll buat broker anggap aja tambah info dan pengetahuan baru. Saran bang Jon jika sudah masuk jebakan batman broker hentikan saja aktivitas komunikasi bisa blokir atau cuek terhadap isi WA/SMS. Abaikan janji broker, lupakan janji broker, jangan dengar lagi  omongan broker upayakan masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Stop Broker Kabur kalau  caleg Mbalelo

Bang Jon Fokus pada Upaya diri sendiri dan tim sukses yang dikendalikan langsung oleh Caleg. Di lapangan tetap pasang atribut baliho banner dan stiker, lakukan sosialisasi ke Masyarakat jelaskan visi misi, sosialisasi ke calon kepala desa bukan perangkat desa, sampaikan ijin sebelum pasang baliho pada panwascam, lakukan kampanye cerdas out of the box misal buat kalender 2024 ajakan coblos caleg tapi Capres ada ketiganya. Jadi Kalender tak terbuang percuma sebab ada foto capres cawapres idaman. Pasang Banner Standby dirikan 1-2 jam di keluar masuk pintu perumahan saat penghuni mau berangkat kerja dan pasang sore hari saat pemilik pulang kerja. Atau di tempat2 keramaian selama mau berpanas ria seperti di Stasiun KRL atau pertokoan/mall

Kesimpulan Bang Jon sebagai caleg merasakan bagaimana memulai perjuangan memasyaratkan partai baru benar-benar alami semua cobaan. Masyarakat yang acuh pada partai baru dan calegnya, resistensi penolakan pada struktur Masyarakat tertentu karena memang partai-partai lama telah memiliki jaringan yang secara kultural terbentuk dan terpelihara. Manakala Bang Jon masuk ke area tersebut maka tampak ada penolakan baik halus maupun nyata. Bentuk bantuan baik materi dan sembako pada partai2 lama dan anggota dewan terpilih ikut mempertegas bahwa memasuki pekarangan partai lama itu harus sabar.

Eksperimen social yang dilakukan bisa menjadi pembelajaran soal waktu dan popularitas. Sebuah Partai baru butuh waktu dan kerja keras untuk mendapatkan simpati dan suara dari pemilih. Kalau saja perjuangan kolektif partai baru ini berhasil maka Insya Allah tahun 2029 banyak orang akan berbondong-bondong masuk ke partai baru. 

Saat ini mungkin melirik pun hanya sekedar dibandingkan mau mencari tahu. Namun seiring timbulnya kesadaran berbangsa bernegara dan penyaluran aspirasi politik Masyarakat akan memilih partai baru sebagai kendaraan untuk menjadi anggota dewan. Mengapa demikian? Sebab masuk menjadi anggota partai baru lebih mudah persyaratannya jika dibandingkan dengan partai-partai yang sudah karatan. Bang Jon alami sendiri  jika saat itu memilih partai lama mungkin sebagai orang baru tidak bisa langsung mendapat kesempatan menjadi caleg. Sudah pasti kader yang sudah lama/senior tidak mau dan tidak rela dilangkahi untuk menjadi caleg oleh kader kemarin seumur jagung.

Terlepas apakah kelak akan menjad anggota dewan atau tidak setidaknya keikutsertaan Bang Jon menjadi Caleg membuktikan bahwa setiap warganegara punya kesempatan untuk meniti karir politik. Berpolitik Syukur-syukur terpilih jika terpilih setidaknya bisa menjalankan visi misi dan program kerja caleg sesuai janji saat sosialisasi. Misalnya melihat ada dua desa yang satu sudah ada angkutan pedesaan, mengapa di desa yang satu belum ada. 

Padahal kebutuhan Masyarakat di sana juga sama yaitu transportasi. Ini dapat diperjuangkan ke Dinas Perhubungan terkait untuk menjadi program dinas tersebut di tahun anggaran mendatang. Jika usia masih muda dan mau peduli lewat jalur politik maka tak ada kata terlambat orang berusia setelah pensiun pun bisa menjadi anggota calon legislative. Peluang semua orang sama, hanya kesempatan yang membedakan.

Benar kata orang bahwa dunia politik penuh rivalitas, fitnah, adu domba, hoax, saling serang, saling adu argument, saling framing, money politic, kecurangan, adu fisik, adu mulut, pengerahan massa, bangun opini negative lawan, saling curiga, persahabatan semu, dan sederet lainnya. Namun itu semua dinamika dan sandiwara di dunia dengan segala fatamorgana.

Selamat dating Pemilihan Umum  tahun 2024 semoga menjadi tahun kemakmuran untuk bangsa Indonesia bukan lagi tahun janji manis tanpa mempertimbangkan rasa keadilan dan kesejahteraan Masyarakat. Wallahu a'lam bis sawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun