Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Eksperimen Sosial: Ikutan Nyaleg Nyok....

17 Januari 2024   11:21 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksperimen social ketiga : bang Jon ingatkan harus hati-hati terhadap godaan dan bujukan. Tiba-tiba kenalan Bang Jon call Mas Teg memulai perbincangan  tanya apa kabar dan setelahnya langsung pada point bagaimana strategi pencalegan ? lha bang Jon yang tidak punya pengalaman berpolitik  bilang ya jalani aja hasilnya entah bagaimana. Mas Teg bilang yuk kita ngopi bahas saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Bertemulah bang Jon dengan Mas Teg dan rekannya bicara ke sana-kemari tentang Pemilu dan Caleg plus TPS. Jebule, hitungan biaya tuk biayai saksi dengan alasan suara agar terpantau dan saksi yang kita utus akan memilih bang Jon. Keluarlah angka dan hitungan biaya per TPS untuk seorang saksi tanggal pencoblosan untuk uang makan, rokok, minum. 

Belum lagi untuk sumbangan suara keluarga saksi angkanya fantastis. Bang Jon bilang saya caleg dhuafa selesai pertemuan hingga tulisan di buat tidak ada kabar dari mereka. Jadi kesimpulannya kalua caleg tidak berduit maka di mata para pemburu suara di anggap kurang bonafid. Jadi ada semacam penggolongan bahwa caleg berduit terus maju, caleg dhuafa mandeg. Keikhlasan, keberpihakan pada Caleg Dhuafa masih sangat jauh itulah yang terjadi di Masyarakat. Pemilu ternyata melahirkan segerombolan manusia pemburu materi, tidak lagi melihat jejak rekam kerja atau prestasi Caleg. Kekuatan uang amat mendominasi dan sudah mandarah daging. Padahal saat bertemu sudah makan minum dan ganti bensin. No Money No Party

Eksperimen social keempat : Jangan percaya pada broker apapun cukup sebagai pengetahuan /pengalaman semata. Sebagai caleg Partai baru harus di akui bahwa bang Jon memiliki popularitas. Ini dampak dari seringnya posting di Status Whattsap, Instagram, Facebook, Thread, Twitter/X. Popularitas caleg memancing broker untuk memanfaatkan ketidakcermatan caleg. Istilah Broker baru dipahami  setelah berkenalan dengan mereka entah itu mengaku sebagai profesi x, y atau z. 

Katanya bisa membantu suara yuk bang Jon lakukan pendekatan. Sudah beberapa kali pertemuan dengan broker Cuma satu kesimpulan mereka professional bekerja tidak sendiri, janji membantu suara di TPS adalah dalih untuk mengeruk kepentingan pribadi dari caleg. Caleg yang lengah akan masuk pada situasi di mana akan dipermainkan oleh broker dengan memberikan janji hingga intimidasi. Caleg yang tidak hati-hati akan terus terikat dengan broker entah sampai kapan menunggu Juni 2024 ? Sudahi saja walau sudah keluar biaya makan minum dan etoll buat broker anggap aja tambah info dan pengetahuan baru. Saran bang Jon jika sudah masuk jebakan batman broker hentikan saja aktivitas komunikasi bisa blokir atau cuek terhadap isi WA/SMS. Abaikan janji broker, lupakan janji broker, jangan dengar lagi  omongan broker upayakan masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Stop Broker Kabur kalau  caleg Mbalelo

Bang Jon Fokus pada Upaya diri sendiri dan tim sukses yang dikendalikan langsung oleh Caleg. Di lapangan tetap pasang atribut baliho banner dan stiker, lakukan sosialisasi ke Masyarakat jelaskan visi misi, sosialisasi ke calon kepala desa bukan perangkat desa, sampaikan ijin sebelum pasang baliho pada panwascam, lakukan kampanye cerdas out of the box misal buat kalender 2024 ajakan coblos caleg tapi Capres ada ketiganya. Jadi Kalender tak terbuang percuma sebab ada foto capres cawapres idaman. Pasang Banner Standby dirikan 1-2 jam di keluar masuk pintu perumahan saat penghuni mau berangkat kerja dan pasang sore hari saat pemilik pulang kerja. Atau di tempat2 keramaian selama mau berpanas ria seperti di Stasiun KRL atau pertokoan/mall

Kesimpulan Bang Jon sebagai caleg merasakan bagaimana memulai perjuangan memasyaratkan partai baru benar-benar alami semua cobaan. Masyarakat yang acuh pada partai baru dan calegnya, resistensi penolakan pada struktur Masyarakat tertentu karena memang partai-partai lama telah memiliki jaringan yang secara kultural terbentuk dan terpelihara. Manakala Bang Jon masuk ke area tersebut maka tampak ada penolakan baik halus maupun nyata. Bentuk bantuan baik materi dan sembako pada partai2 lama dan anggota dewan terpilih ikut mempertegas bahwa memasuki pekarangan partai lama itu harus sabar.

Eksperimen social yang dilakukan bisa menjadi pembelajaran soal waktu dan popularitas. Sebuah Partai baru butuh waktu dan kerja keras untuk mendapatkan simpati dan suara dari pemilih. Kalau saja perjuangan kolektif partai baru ini berhasil maka Insya Allah tahun 2029 banyak orang akan berbondong-bondong masuk ke partai baru. 

Saat ini mungkin melirik pun hanya sekedar dibandingkan mau mencari tahu. Namun seiring timbulnya kesadaran berbangsa bernegara dan penyaluran aspirasi politik Masyarakat akan memilih partai baru sebagai kendaraan untuk menjadi anggota dewan. Mengapa demikian? Sebab masuk menjadi anggota partai baru lebih mudah persyaratannya jika dibandingkan dengan partai-partai yang sudah karatan. Bang Jon alami sendiri  jika saat itu memilih partai lama mungkin sebagai orang baru tidak bisa langsung mendapat kesempatan menjadi caleg. Sudah pasti kader yang sudah lama/senior tidak mau dan tidak rela dilangkahi untuk menjadi caleg oleh kader kemarin seumur jagung.

Terlepas apakah kelak akan menjad anggota dewan atau tidak setidaknya keikutsertaan Bang Jon menjadi Caleg membuktikan bahwa setiap warganegara punya kesempatan untuk meniti karir politik. Berpolitik Syukur-syukur terpilih jika terpilih setidaknya bisa menjalankan visi misi dan program kerja caleg sesuai janji saat sosialisasi. Misalnya melihat ada dua desa yang satu sudah ada angkutan pedesaan, mengapa di desa yang satu belum ada. 

Padahal kebutuhan Masyarakat di sana juga sama yaitu transportasi. Ini dapat diperjuangkan ke Dinas Perhubungan terkait untuk menjadi program dinas tersebut di tahun anggaran mendatang. Jika usia masih muda dan mau peduli lewat jalur politik maka tak ada kata terlambat orang berusia setelah pensiun pun bisa menjadi anggota calon legislative. Peluang semua orang sama, hanya kesempatan yang membedakan.

Benar kata orang bahwa dunia politik penuh rivalitas, fitnah, adu domba, hoax, saling serang, saling adu argument, saling framing, money politic, kecurangan, adu fisik, adu mulut, pengerahan massa, bangun opini negative lawan, saling curiga, persahabatan semu, dan sederet lainnya. Namun itu semua dinamika dan sandiwara di dunia dengan segala fatamorgana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun