Kembali ke Food state, jika yang bakal ditanami adalah padi pertanyaannya adalah kesuburan sebab  Tanah gambut atau organosol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah gambut biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan bercurah hujan tinggi.
Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai PH-nya hanya 0.4, miskin akan unsur hara, drainasenya jelek, dan pada umumnya kurang subur. Di Indonesia penyebaran tanah gambut ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan.Â
Untuk Food State yang bakal terbilang mahal mengapa tidak di fokuskan di Pulau Jawa saja ? baru kemudian ke luar Pulau jawa. Alasannya karena banyak mengandung tanag Vulkanis. Tanah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Lombok.
Tanah ini biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan. Walaupun banyak tanah vulkanis yang berubah fungsi dari lahan pertanian ke lahan industri dan pemukimanserta Infrastruktur. setidaknya kesuburan tanah vulkanis bisa dimanfaatkan maksimal.
LAHAN JALAN TOL
Salah saalah satu faktor yang mengurangi ketersediaan Lahan produktif adalah pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan bebas hambatan (toll road) di sejumlah provinsi terutama di Pulau Jawa. Bentangan Jalan Tol Trans Jawa, Tol Cipularang dan  tol Jagorawi. berapa besar lahan produktif itu kalau tetap menjadi lahan produktif?
Sebenarnya kalau pemerintah mau serius menghadapi tantangan ketahanan pangan ada beberapa solusi dengan menggunakan lahan jalan tol sesuai jenis tanaman yang diinginkan.
1. Jalan Tol Cikampek : Di mulai dari Cikunir  Km 10 sd Km 21 di Tambun Selatan bawah Tol japek Elevated atau setelahnya bisa di gunakan untuk lahan   pertanian  hidroponik baik sayuran maupun buah2an yang cepat panen misal : a. Tanaman Pokcay umur panen 22 Hari Setelah Tanam (HST), b.        Tanaman sawi hijau (3 bulan), c. Tanaman Kangkung (27-30 HST), d. Tanaman Salada Hijau (40-55 HST), e. Tanaman Bayam (40-45 HST), f.          Tanaman Seledri (30-45 HST), g. Tanaman baby Kailan (35-40 HST).  Tanaman buah : Mentimun (40-60 HST), Tomat (40-60 HST), Melon (50        HST), Strawberry (120 HST )
2. Tol Jakarta - Cikampek, dan jalan tol lainnya yang tadi telah disebutkan di atas  sisi kiri dan kanan Jalan tol juga bisa di tanami mulai dari Padi, tanaman sayuran dan buah dengan  cara melibatkan warga  sekitar lahan yang di kelola.
3. Melakukan Gerakan Nasional Hidroponik dengan memberikan insentif pada masyarakat yang berhasil mencapai hasil panen paling baik dan berkualitas mengingat masa pandemik ini banyak kalangan ibu rumah tangga yang dasarnya tidak bekerja/non produktif digerakkan menjadi tenaga produktif.
PENUTUPÂ