Mohon tunggu...
Suddin Syamsuddin
Suddin Syamsuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Apa adanya

Alamat Jalan Mappangara, Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung, Kota Parepaare

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mantan Mentri BUMN Dahlan Suka Beras Khas Salu Kanan Kabupaten Enrekang

21 Maret 2022   08:28 Diperbarui: 21 Maret 2022   08:34 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika di masak, aroma beras pulu mandoti khas Salu Kanan, Kabupaten Enrekang, sangatlah harum, dan rasanya enak. Aroma serta kelesatan beras ketan Enrekang itu pun telah di akui di Nusantara, kali ini dari tokoh nasional, Dahlan Iskan. 

Mantan Menteri BUMND ini mencoba menu Songkolo Pulu Mandoti di Benz Cafe Makassar, Minggu 20/3/2022. 

Dahlan pun menulis khusus di Disway rubrik Catatan Dahlan Iskan, mengenai Pulu Mandoti yang hanya ada di Enrekang.

"Kesaksian saya: Enak sekali," tulis mantan CEO Jawa Pos ini.

Dahlan mendapatkan banyak informasi soal Mandoti yang ia santap, dari pemilik Cafe Benz, David. Ia juga menghubungi pedagang beras kenalannya untuk mengetahui harga beras khas Enrekang ini.

"Ini sehat pak. Lebih sehat dari beras merah," ujar David.

Usai melanjutkan kunjungannya ke Gowa dan Parepare, Dahlan ternyata masih penasaran dengan Mandoti. Ia pun menghubungi Wakil Bupati Enrekang Asman SE.

"Universitas Hasanuddin sudah melakukan penelitian. Kandungan Mandoti memang lebih bagus dari beras merah," ujar Asman. "Kadar gulanya hampir nol," tambahnya, dikutip dari Disway.id.

"Mandoti itu bahasa Enrekang. Artinya, guna-guna. Atau hipnotis," jelas Wabup.

Mandoti disebut Mandoti karena daya pikatnya. "Kalau dimasak, aroma harumnya tercium sampai jauh," ujar Asman.

Asman menjelaskan, Mandoti hanya bisa ditanam di satu kecamatan saja di Enrekang. Itu pun hanya di satu hamparan tanah adat yang luasnya 3.000 hektare.

"Begitu ditanam di luar hamparan itu, hasilnya berubah," ujar Asman. "Dari hasil penelitian memang ada satu unsur mineral tanah yang hanya ada di situ," kata Asman. (Suddin).

Tulisan lengkap Dahlan Iskan bisa disimak disini :

https://www.disway.id/r/5793/menu-mandoti#.YjebPl9SiAM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun