Mohon tunggu...
SUDARYANTO
SUDARYANTO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas Sragen (UNISSRA)

Father, Teacher and Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Soft Skill Perawat Vokasi yang Maju dan Handal

10 Oktober 2024   20:50 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:27 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pentingnya skill/sumber: freepik.com

Hingga saat ini tidak sedikit perguruan tinggi yang hanya berfokus untuk menyiapkan kemampuan mahasiswanya dibidang hard skill saja, bagaimana kemampuan seorang mahasiswa terkait bidang ilmu yang diajarkan di program studi masing-masing. 

Satu sisi kemampuan soft skill yang tidak kalah penting dimiliki oleh mahasiswa terkadang terabaikan dan terlupakan oleh perguruan tinggi  (Aloysius Budi Kurniawan, 2024). 

Salah satu pendidikan vokasi di Indonesia dalam bidang kesehatan adalah Prodi Studi DIII keperawatan. Tentunya prodi DIII Keperawatan mempunyai posisi strategis dan peran penting untuk membentuk para mahasiswanya (calon perawat) agar kelak lulus tidak hanya memiliki kemampuan hard skill saja melainkan juga soft skill yang baik sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja dimasa depan. Soft skill menjadi penting bagi seorang perawat karena profesi perawat merupakan profesi yang kompleks. 

Profesi perawat juga lekat dengan nilai "Caring" dimana dalam menjalankan peranya sebagai perawat sering kali akan dihadapkan dengan berbagai macam situasi yang menuntut perawat untuk mendahulukan kepentingan orang lain khususnya pasien dan kelangsungan pelayanan di mana dia bekerja. 

Selain itu dalam menjalankan profesinya, perawat seringkali berhadapan dengan sesama perawat, profesi kesehatan lainya, atasan, pimpinan, pasien, keluarga, dan bahkan pengunjung yang mana sangat dibutuhkan kemampuan soft skill.

 Kemampuan berinteraksi, komunikasi, kemampuan mengambil keputusan yang bijak dan tepat terkait masalah kesehatan yang dihadapi pasien dan lain sebagainya (Bratajaya & Ernawati, 2020).  

Perkembangan zaman yang sangat pesatnya khususnya dalam bidang teknologi menuntut perguruan tinggi mau tidak mau harus menghadapinya dengan berbagai konsekuensi. Perguruan tinggi perlu mengkaji kembali kurikulum yang ada dan telah berjalan. 

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sederhananya kurikulum merupakan sebuah trek dan lajur yang diikuti oleh civitas akademika khususnya mahasiswa untuk mencapai visi perguruan tinggi. 

Kurikulum yang di buat, ditetapkan dan dijalankan akan mempengaruhi proses pembelajaran mahasiswa dan proses pembelajaran ini akan berpengaruh terhadap output mahasiswa atau profil lulusan diperguruan tinggi tersebut (Silmi Nurul Utami, 2022).  

Ahli pendidik atau pakar kurikulum, pendidik, pejabat pendidikan, organisasi profesi dan unsur-unsur masyarakat perlu memikirkan dan merancang kurikulum yang peka jaman agar terwujud para perawat yang maju handal berkualitas dan unggul serta siap bersaing dengan persaingan gloal dimasa mendatang. 

Asosiasi perguruan tinggi vokasi dalam hal ini AIPVIKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia) juga mempunyai peran penting dalam penyusunan kurikulum pendidikan vokasi perawat di Indonesia tentunya kurikulum yang memperhatikan keseimbangan antara kemampuan hard skill dan soft skill mahasiswa agar terwujud perawat yang maju, handal, berkualitas dan unggul dimasa yang akan datang bersama dengan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun